SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Anggota Komisi IV DPRD Kota Solo, Asih Sunjoto mengkritik kebijakan Pemkot Solo yang kembali mengentikan pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Senin (7/2/2022).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu justru menyoroti taman lampion yang dibangun dan menimbulkan kerumunan masyarakat.
Menurutnya,banyak kerumunan yang tidak terkontrol karena hampir setiap malam berbondong-bondong menyaksikan hiasan lampion di Kawasan Pasa Gede dan Balaikota Solo.
“Karena kita menyaksikan sendiri lampion membuat kerumunan massa yang tidak terkontrol dan minim prokes,” kata Asih, Senin (7/2/2022).
Untuk itu, lanjut dia, sektor pendidikan justru menjadi korban dengan adanya kerumunan yang sebenarnya mampu memicu penyebaran Covid-19 namun tidak dilakukan penindakan.
“Dengan PTM semangat anak untuk menempuh pendidikan tinggi, kemudian ilmu yang diserap lebih banyak. Harus ada kepastian langkah dari Pemkot supaya hak anak mendapat pendidikan yang layak terpenuhi,” paparnya.
Hal sedikit berbeda diungkapkan anggota Komisi IV, Antonius Yogo Prabowo.
Politisi Partai Gerindra Kota Solo itu menilai Pemkot Solo sudah mempertimbangkan pemberlakuan PJJ. Mengingat, keselamatan dan kesehatan anak didik menjadi prioritas.
“Wong PTM saja diliburkan sementara, mosok malah mau ajak anak ke pusat-pusat keramaian. Meski belum berlaku pembatasan di mal, apakah nanti akan dibatasi atau tidak, melihat perkembangan Covid,” pungkas Yogo. Prabowo