JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Sosok Tili, Wong Sragen di Sulawesi yang Bikin Gempar Dunia Usai Taklukkan Buaya Raksasa. Disanjung Lebih Hebat dari Panji Sang Petualang

Tili (35) warga kelahiran Sragen yang kini merantau di Palu Sulteng saat membawa ban yang melilit buaya raksasa setelah berhasil dilepaskannya dengan aksi heroik. Penampakan buaya raksasa yang terlilit ban bertahun-tahun dan akhirnya diselamatkan Tili. Foto kolase/JSnews
   

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi seorang warga asal Sragen bernama Tili (35), yang berhasil menyelamatkan seekor buaya raksasa berukuran 4 meter dari kekangan ban bekas, menuai pujian.

Keberanian dan keikhlasan pria asal Sragen itu mengundang decak kagum dari masyarakat.

Dia bahkan disanjung lebih lebat dari pawang predator ganas sekelas Panji Petualang.

Ya, Tili yang kini merantau di Palu, Sulawesi Tengah itu membuat gempar dengan aksi menantang mautnya menangkap seekor buaya yang terlilit ban bekas selama bertahun-tahun.

Aksi Tili itu kini viral di media sosial dan mengundang decak kagum dari masyarakat.

Aksi menangkap buaya berkalung ban itu dilakoni Tili Senin (7/2/2022) malam. Video aksi heroiknya kini beredar luas di media sosial dan viral.

Tili menjelaskan dirinya sebenarnya sudah tiga pekan berniat menangkap buaya berkalung ban itu. Hal itu karena kasihan melihat buaya yang terlilit ban bekas selama bertahun-tahun.

Karena kasihan, setiap sore dia memasang melempar umpan yang terikat tali ke sungai sekitar.

Aksi penyelamatan itu dilakukan dengan menggunakan tali dengan panjang sekitar 300 meter. Namun kini tersisa hanya 100 meter lantaran sebagian diketahui hilang dicuri orang.

Baca Juga :  Media Sragen Terkini (MST HONGKONG), Grup Pertama yang Terdaftar di Kemenkumham dan Memiliki Anggota Terbanyak di Kota Sragen

“Sya jeratnya pakai tali kapal karena tidak ada modal makanya saya sambung-sambung saja,” urai Tili.

Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai. Itu dilakukan untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan itu berhasil.

“Kadang umpannya merpati, kadang ayam,” kata Tili sambil memegang ban yang dilepas dari buaya.

Setelah umpan termakan, ia pun akhirnya bisa menangkap buaya malang itu. Aksi heroiknya itu dilakukan dengan puluhan warga menyaksikan.

“Saya kasihan. Buaya itu terlilit ban selama bertahun-tahun,” ucapnya.

Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Tili pun dengan sigap mengikat buaya itu.
Sempat lepas dua kali dari umpan, akhirnya berhasil ditangkap setelah magrib.

Tili mengungkapkan dirinya terlebih dahulu menangkap anak dari buaya berkalung ban tersebut.

“Anaknya buaya ini saya tangkap disana (tengah sungai, red) pakai perahu rakitan saya, Sudah 4 hari saya tangkap anaknya buaya ini,” ungkap Tili.

Ia juga menegaskan alasannya untuk melepaskan ban dari leher buaya disebabkan tidak tega melihat binatang terikat-ikat.

Baca Juga :  Dua Kali Panen Padi Melimpah Dan Harga Jual Tinggi, Pemerintah Desa Bedoro Sragen Akan Menggelar Sholawat Bersama Habib Syech Bin Abdul Qadir Assegaf. Bentuk Rasa Syukur Pada Allah

“Saya memang tidak suka ada binatang terikat-ikat. Saya tidak suka dari dulu, biar ular saya kase lepas,” tuturnya.

Habiskan Rp 4 Juta

Ia menuturkan apa yang dilakoninya itu atas kemauannya sendiri. Semua didasari demi menyelamatkan hewan buas itu dari kekangan ban bekas.

Pria berusia 35 tahun itu pun mengatakan, buaya berkalung ban ini dianggap seperti temannya.

“Ini buaya saya anggap seperti teman,” ujarnya.

Dengan dibantu warga, akhirnya Tili berhasil melepas ban yang melilit leher buaya sepanjang 4 meter tersebut.

Mereka memotong ban dengan cara menggergaji. Butuh bantuan beberapa orang, untuk melepas ban tersebut.

Ia mengaku tak masalah merogoh kocek pribadinya untuk menyelamatkan buaya itu.

Uang pribadinya itu digunakan untuk membeli umpan seperti ayam, burung merpati dan bebek untuk memancing buaya.

“Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati,” ujarnya.

Dia menjelaskan, semua biaya untuk penangkapan ini menggunakan uang pribadi miliknya. (Wardoyo/Tribunnews)

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com