SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Potensi sport taurism tumbuh dengan makin meningkatnya kegemaran masyarakat di bidang olah raga. Hal ini, menjadi penambah pendapatan bagi daerah jika mampu dimanfaatkan secara maksimal.
“Kita harus mampu memanfaatkan momentum tersebut. Tentu dengan salah konsep wisata ini, muncul peluang usaha dan lapangan pekerjaan,” terang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga S Uno, Sabtu (12/2/2022).
Dikatakan, pemerintah terus mendorong pertumbuhan pariwisata berbasis kegiatan olahraga. Dimana dengan kegiatan itu, mampu mendongkrak perekonomian mencapai Rp 18 triliun hingga 2024 mendatang. Saat ini wisata olahraga telah menjadi bagian dari gaya hidup sehat atau lifestyle di masyarakat.
“Sport event ini akan meningkatkan perekonomian, karena selain berolahraga mendapatkan sehatnya. Insya Allah juga bisa menggeliatkan produk-produk ekonomi kreatif. Keindahan penjualan produk produk ekonomi kreatif juga meningkat,” jelasnya.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, bila membahas tentang wisata, tidak sekedar destinasi semata. Mengingat, masyarakat juga butuh atraksi baru dan sport tourism ini juga menjadi sebuah atraksi.
Ia mencontohkan sport tourism yang sukses diselenggarakan di Jateng adalah Tour De Borobudur dan Borobudur 10 km Maraton.
“Saàt itu, saya ketemu dengan atlet lari dan sepeda, dimana ternyata mereka sudah lama membuat agenda hobi mereka ini, namun tidak terwadahi. Untuk itu, kami coba wadahi. Akhirnya apa, beberapa pihak ikut merasakan keuntunganya. Warung-warung laku, penginapan laku, mereka yang punya usaha sound system, merchandise ikut kecipratan rezeki,” kata Ganjar.
Diawal pandemi Covid, kata Ganjar, kondisi ekonomi wisata sangat terpukul. Agenda Tour De Borobudur waktu itu tetap berjalan, meski harus mengubah konsep. Dimana per event yang biasanya diikuti ribuan peserta, dibatasi 50 orang.
“Namun sesi eventnya yang ditambah. Dalam setahun ada 22 kali event tersebut,” ungkapnya
Tak hanya program ungulan itu saja yang dipamerkan, Ganjar mengatakan potensi sport tourism lain juga akan gencar dipromosikan. Seperti Gantole di Telomoyo Dragon Boat di Cilacap, Kudus Relay Marathon, hingga paralayang di Kemuning, Karanganyar.
“Kemudian di Solo tahun ini ada dua event besar, yaitu ASEAN Paragames, dan Festifal olahraga tradisional. Tentu yang kami siapkan tidak hanya venue saja, namun konsep pariwisata,” ucap Ganjar.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kota Solo, Nugroho Joko Prastowo mengatakan, dengan adanya sport tourism ini, tentu akan menumbuhkan Ekonomi Kota Bengawan.
“Paling tidak wisatawan bisa stay lama di Solo. Bisa menyasar para pehobi ini. Mereka itu keluar duitnya bisa banyak. Inilah mengapa quality tourism ini sangat penting apalagi dimasa pandemi. Kami sangat mendukung, apalagi kalau nanti yang datang tidak hanya wisatawan lokal, namun mancanegara,” katanya. Prabowo