SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lonjakan kasus Covid-19 di Sragen dalam beberapa waktu terakhir, turut mendongkrak jumlah pasien positif yang dirawat di rumah sakit.
Hingga Senin (28/2/2022), tercatat ada 135 pasien positif yang dirawat di rumah sakit dengan fasilitas ruang isolasi Covid-19. Rinciannya 126 pasien dirawat di TT isolasi dan 9 sisanya di ICU khusus pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Hargiyanto mengungkapkan saat ini untuk tempat tidur (TT) isolasi untuk pasien Covid-19 terisi 56,44 persen.
Dari kapasitas 225 TT yang tersedia di berbagai rumah sakit, ada 126 TT yang terisi.
Sementara itu, TT ICU kini terisi 9 orang atau 36 persen dari kapasitas atau ketersediaan kamar ICU sebanyak 25 kamar.
“Kita memang terus menyiapkan TT isolasi maupun ICU di RS swasta maupun negeri guna mengantisipasi kenaikan kasus,” paparnya kepada wartawan Senin (28/2/2022).
Untuk update penambahan kasus, pada Senin (28/2/2022) hari ini, jumlah kasus baru positif di Sragen tercatat bertambah sebanyak 46 kasus.
Dengan tambahan itu jumlah kasus aktif tercatat sebanyak 351 pasien. Terdiri dari 192 orang dalam kondisi tanpa gejala atau asimptomatis dan 159 pasien sisanya merupakan simptomatis atau bergejala.
Selain menyiapkan tempat isolasi di RS, Hargi menyampaikan vaksinasi terus dilakukan baik vaksin dosis pertama, kedua hingga dosis ketiga (booster).
Untuk capaian vaksinasi Covid-19 sendiri di Kabupaten Sragen telah mencapai 91,17 persen dosis satu. Lansia sebanyak 78,75 persen dosis pertama dan anak-anak 93,00 persen dosis pertama.
Kepala DKK Sragen, Hargiyanto mengatakan untuk booster saat ini baru mencapai 4,77 persen untuk umum. Sementara untuk lansia mencapai 7,19 persen.
Hargi mengatakan sasaran vaksinasi Covid-19 dosis booster di Sragen saat ini ialah masyarakat usia 18 tahun keatas dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal tiga bulan sebelumnya.
Dia mengatakan adanya perubahan syarat booster ini dimana sebelumnya minimal enam bulan dari dosis kedua, harus dimanfaatkan oleh masyarakat.
Mengingat imunitas tubuh masyarakat setelah divaksin lebih dari enam bulan hingga satu tahun telah menurun. Vaksin dapat mengurangi tingkat kesakitan pada pasien Covid-19. Wardoyo