Beranda Daerah Sragen 5 Warga Sragen Kembali Meninggal Terpapar Positif Hari Ini. Jumlah Kesembuhan Capai...

5 Warga Sragen Kembali Meninggal Terpapar Positif Hari Ini. Jumlah Kesembuhan Capai 17.142 Orang, 167 Masih Dirawat

Ilustrasi pemakaman protokol covid-19. Foto/PMI Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus covid-19 di Sragen masih menunjukkan penambahan. Namun tren penambahan mulai menurun.

Hingga Senin (14/3/2022) petang, jumlah kasus covid-19 dilaporkan kembali bertambah 37 kasus dalam sehari dan hari ini ada 3 warga meninggal dunia.

Berdasarkan data terbaru covid-19 yang dilansir website resmi corona.sragenkab.go.id, hingga Senin (14/3/2022), jumlah tambahan kasus baru tercatat sebanyak 37 positif.

Sementara jumlah kasus positif aktif tercatat masih 242 orang. Terdiri dari 76 orang tanpa gejala dan 167 dalam perawatan atau simptomatis.

Sebanyak 5 pasien kembali dilaporkan meninggal dunia hari ini. Kemudian jumlah total kasus sejak awal pandemi mencapai 18.844 orang.

Dari jumlah itu, 17.142 pasien dinyatakan sudah sembuh. Kemudian ada 1.459 pasien positif yang meninggal dunia.

Baca Juga :  Sejumlah Kantor Pelayanan di Sragen Cat Tembok Berubah Jadi Warna Kuning, Benarkah Ada Aroma Politik Didalamnya?

Kepala DKK Sragen, Hargiyanto mengatakan kenaikan kasus positif dalam beberapa waktu terakhir salah satunya dipengaruhi karena gencarnya tracing yang dilakukan terhadap kontak erat dari temuan kasus positif.

“Setiap satu temuan kasus positif, kita langsung tindaklanjuti dengan tracing minimal 20 sampai 30 orang di lingkungannya yang kontak erat,” paparnya.

Meningkatnya angka positif harian di Sragen itu juga tak lepas dari cepatnya penyebaran. Mayoritas kasus positif yang ditemukan adalah klaster keluarga.

Meski demikian, ia menyampaikan dari tambahan kasus harian yang terjadi, mayoritas berkondisi tanpa gejala alias asimptomatis.

Atas kondisi itu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga Prokes. Yakni dengan menjaga jarak, pakai masker, cuci tangan, mengindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Baca Juga :  Pertama di Sragen, Desa Bukuran Gelar Edukasi Anti-Bullying untuk Ratusan Siswa SD

“Kalau yang meninggal biasanya ada komorbid atau penyakit penyerta,” imbuhnya. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.