JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Sragen

Banyak Anggapan Pasien Isolasi Jarang Disambangi, PLT Dirut RSUD Sragen Angkat Bicara. Tegaskan Justru Dikontrol Rutin oleh Perawat dan Dipantau CCTV 24 Jam

Wadir RSUD Sragen, Joko Haryono. Foto/Wardoyo
ย ย ย 

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Manajemen RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen (RSSP) menegaskan pasien positif yang dirawat di ruang isolasi Covid-19 tetap ditangani dan dikontrol rutin oleh petugas.

Dengan penanganan intensif itu, saat ini angka kesembuhan pasien yang dirawat di isolasi mengalami peningkatan dibanding saat gelombang Delta tahun lalu.

Hal itu disampaikan PLT Dirut RSSP, dr Joko Haryono, Senin (14/3/2022). Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , ia mengatakan tidak benar jika ada anggapan kalau pasien di ruang isolasi ditelantarkan atau jarang disambangi petugas.

Sebab penanganan pasien di bangsal menjadi tanggungjawab perawat. Bahkan setiap kondisi pasien di ruang isolasi terpantau selama 24 jam melalui perangkat CCTV.

Baca Juga :  Harga Gas LPG 3 Kg di Sragen Naik Ugal Ugalan Per Tabung Tembus Rp 30000 Warga: Sudah Terjadi 1 Minggu Sebelum Lebaran Idul Fitri

“Justru kalau di ruang isolasi itu lebih terkontrol. Perawat rutin mendatangi ke ruang pasien kasih obat sambil komunikasi bagaimana perkembangannya. Kemudian memberi jatah makanan. Jadi di ruang isolasi itu pengawasannya lebih ketat,” paparnya ditemui Senin (14/3/2022).

Joko menguraikan dengan penanganan intensif dan kontrol rutin itu, berimbas positif angka kesembuhan pasien di ruang isolasi Covid-19 saat ini meningkat.

Hal itu jauh berbeda dengan ketika gelombang kedua Covid-19 medio tahun lalu di mana banyak pasien yang gagal tertolong karena saat datang dalam kondisi sudah buruk.

Lantas, saat ini, prosedur pasien dinyatakan sembuh juga lebih simpel. Jika sebelumnya harus menunggu hasil swab negatif, sekarang yang sudah tidak ada keluhan dan tidak pakai oksigen, sudah diizinkan pulang untuk melanjutkan isoman di rumah.

Baca Juga :  Berkah Hari Raya Idul Fitri Toko Pusat Oleh-oleh di Sragen Diserbu Pembeli

“Dulu kan bisa sampai berminggu-minggu kalau belum negatif belum boleh pulang. Sekarang rata-rata hanya seminggu perawatan sudah membaik karena mayoritas datang dalam kondisi tanpa gejala. Kalau sudah tidak ada keluhan, kami pulangkan dengan edukasi nanti tetap isoman di rumah,” terangnya.

Terlebih, saat ini dari Kementerian Kesehatan sudah memperlonggar kebijakan bagi pasien tanpa gejala bisa isoman di rumah.

Bagi pasien yang sudah diizinkan pulang, tetap diberi pemahaman agar menjaga prokes baik pasien maupun keluarganya. Wardoyo

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com