SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mengajak dan melibatkan peran masyarakat dalam merawat lingkungan bisa dilakukan lewat beragam cara.
Salah satunya mengajak warga yang bermukim di bantaran sungai secara berkala menjaga kelestarian sungainya.
Hal tersebut dilakukan sebagai sarana edukasi agar kesadaran publik lintas generasi dan usia juga lintas strata, terus berperan aktif menjaga keberlangsungan ekosistem sungai.
Sehingga, keberadaan sungai yang melintas di wilayahnya kian terjaga dan terpelihara kelestariannya.
Bersih sungai dikemas dalam suasana gotong-royong layaknya bebersih jalan dan lorong desa. Bedanya hanya dilakukan di sungai.
Pada Minggu (20/3/2022) Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) kembali melaksanakan Gerakan Bersih Bungai di tiga sungai dengan melibatkan lima komunitas pelestari sungai dan warga setempat.
Untuk aliran Sungai Klanduhan, Bersih Sungai dilaksanakan oleh Komunitas Kali Klanduhan, Sardonoharjo, Ngaglik; Komunitas Kali Klanduhan “Jogja Village”, Plosokuning, Minomartani; dan Komunitas Kali Klanduhan, Perum Minomartani, Ngaglik.
Sementara di Sungai Bedog dilaksanakan Komunitas Kali Bedog, Dowangan, Banyuraden, Gamping. Sedang di Sungai Boyong dilaksanakan oleh Komunitas Kali Boyong, Jaban, Sinduharjo, Ngaglik.
Dalam pelaksanaan Bersih Sungai, setiap komunitas sungai akan mengajak 50 hingga 75 warganya untuk ikut melakukan pengambilan sampah anorganik di sungai. Seperti kantong plastik, botol minuman kemasan, kain bekas, besi, sterofoam, popok sintesis, dan benda serta barang bekas lain yang tidak bisa terurai.
Ini dilakukan guna menjaga kelestarian ekosistem perairan dari beragam sumber pencemar dan sampah yang mencemari.
Ketua Pemuda Candikarang Yuliana Dwi Riastuti (21) mengatakan, dirinya dan teman-teman akan terus berupaya merawat lingkungan.
Jadi bersih sungai ini tidak hanya kegiatan sesaat namun mampu menggugah kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan.
“Harapan kami, kegiatan bersih sungai menjadi budaya,” kata dia.
Dukuh Candikarang Harun Aroni juga turut mengapresiasi antusiasme warga yang mau ambil bagian dalam menjaga lingkungan.
“Mari seluruh steakholder yang ada, terus bekerjasama dalam menjaga kelestarian alam khususnya sungai,” ujar Harun.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman Dra. Epiphana Kristiyani, MM yang juga akan berkeliling ke tiap komunitas sungai, menyambut baik peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungani.
“Saya senang dan berterimakasih pada masyarakat yang guyub. Bahkan fi Sleman ini banyak generasi muda ikut aktif dalam merawat lingkungan sungai. Ini sangat bagus. Jangan sampai kita mewarisi generasi yang dengan hal-hal yang menyulitkan. Misalnya sampah dan limbah,” pungkas Epiphana.
Gerakan Bersih Sungai menjadi salah satu cara sederhana mengenalkan sekaligus mengajak warga bantaran kian mengenal sungainya.
Sehingga keberadaan mata air, vegetasi dan pohon pendukung kelestarian air kian terpelihara baik. Dengan demikian kelangsungan hidup biota air dan biota udara, yang mengandalkan hidup dari air sungai pun kian lestari. AG Irawan