SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Stok blangko e-KTP di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcatpil) Kabupaten Sragen dikabarkan mulai menipis.
Gencarnya kegiatan jemput bola untuk perekaman pemilih pemula ditambah tersendatnya pasokan blangko dari pusat menjadi pemicu menipisnya ketersediaan blangko di Sragen.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Sragen, Adi Siswanto ditemui di ruang kerjanya Rabu (16/3/2022) mengatakan kondisi seretnya pasokan blangko sudah terjadi sejak awal tahun terutama Januari hingga Februari.
Hal itu ditengarai terjadi karena masih menunggu proses pengadaan blangko di pusat yang harus melalui proses lelang.
Karena stok tersendat, kala itu dinas terpaksa harus kembali menerbitkan surat keterangan (Suker) sebagai pengganti KTP sementara.
Pasokan blangko baru bisa turun di bulan Maret ini meski belum senormal biasanya. Ia menyebut sekali turun, jatah blangko yang diterima sekitar 4000 sampai 5000 keping.
Dengan blangko sejumlah itu, secara stok memang belum relatif aman meski sudah bisa untuk memberikan pelayanan. Jika tidak segera ada pasokan, maka sangat riskan terjadi antrian.
“Kalau seret-seretnya ya bukan Januari-Februari kemarin. Mungkin karena kendala pengadaan di pusat kan harus melalui lelang sehingga butuh proses dan waktu,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (17/3/2022).
Kendati begitu, Adi memastikan ketersendatan pasokan itu tidak terlalu berpengaruh pada pelayanan. Proses perekaman E-KTP masih bisa dilayani, begitu pula permintaan E-KTP imbas perubahan data kependudukan juga tetap bisa terlayani.
Hanya saja mengingat kondisi stok yang masih terbatas, pihaknya terpaksa menerapkan skala prioritas.
Kebutuhan yang dirasa tidak begitu mendesak seperti perubahan foto atau rusak namun masih bisa terbaca, sementara dipending dulu menunggu stok aman.
“Sebenarnya kalau dibilang habis tidak juga. Stoknya ada cuma menipis. Ini karena kita juga sedang menggenjot program jemput bola e-KTP pemilih pemula,” ujarnya.
Menurut Adi, selama ini pihaknya selalu mengutamakan kemudahan dan kecepatan pelayanan kepada masyarakat dalam hal e-KTP.
Distribusi blangko juga dibagikan ke seluruh kecamatan agar mendekatkan pelayanan untuk seluruh masyarakat.
Namun karena stok masih terkendala, sehingga jatah untuk kecamatan juga terpaksa dikurangi menyesuaikan ketersediaan. Saat ini stok untuk kecamatan hanya 50 Keping.
“Jatah 50 Keping itu dua hari sudah ludes. Kami jatah 50 biar pelayanan tetap bisa jalan. Sambil menunggu kiriman lagi,” jelasnya.
Ditambahkan Adi, saat ini stok yang ada adalah kiriman beberapa waktu lalu sebanyak 5.000 keping. Jika habis, nantinya akan mengajukan permohonan lagi ke pusat.
“Begitu stok menipis, kami biasanya langsung mengakukan permintaan pengadaan baru ke pusat atau provinsi. Dan kalau stok di pusat atau provinsi ada, sehari juga sudah bisa dikirim,” tandasnya. Wardoyo