Beranda Nasional Jogja Kasus Covid-19 di DIY Melonjak 31.000 Kasus, Kebanyakan dari Klaster Pendidikan

Kasus Covid-19 di DIY Melonjak 31.000 Kasus, Kebanyakan dari Klaster Pendidikan

Ilustrasi grafik kasus covid-19. Pixabay

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Setelah libur akhir pekan, ternyata kasus Covid-19 aktif di Provinsi DIY meroket hingga mencapai 31.213 kasus per Rabu (2/3/2022).

Padahal selama dua hari sebelumnya, yakni 28 Februari-1 Maret 2022, kasus baru harian sempat turun di bawah 2.000 kasus.

“Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Yogyakarta hari ini sebanyak 2.721 kasus, kasus meninggal juga bertambah sebanyak 16 kasus,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Yogyakarta Berty Murtiningsih Rabu (2/3/2022).

Tingginya lonjakan kasus di Yogyakarta itu masih diwarnai dengan merebaknya klaster dari lingkungan pendidikan.

Pemerintah kabupaten/kota se-Yogyakarta pun tengah mengevaluasi penularan di lingkungan pendidikan agar tidak bertambah meluas.

“Untuk di Kabupaten Sleman, klaster paling banyak di sekolah, yang sekarang sudah ada 60 klaster,” kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama Rabu (2/3/2022).

Kasus terbaru penularan di Sleman menimpa santriwati di Pondok Pesantren Darus Solihat Pogung Lor, Sinduadi, Kecamatan Mlati, di mana sedikitnya 29 santriwati terpapar.

Baca Juga :  2 ASN di Gunungkidul Ini Asyik Terlibat Perselingkuhan, Tak Nyadar Bisa Terancam Sanksi Pemecatan

Kasus penularan di lingkungan pendidikan berbentuk asrama atau boarding school di Sleman ini bukan kali pertama.

Sebelumnya, lebih dari 40 siswa sekolah Al-Azhar Sleman juga dievakuasi ke lokasi isolasi terpadu karena penularan meluas di sekolah itu.

“Beberapa kali kasus terjadi di boarding shool atau sekolah berasrama, kami meminta pihak sekolah lebih waspada dan menyediakan tempat khusus bagi siswa yang baru datang dari luar daerah,” kata dia.

Adapun di Kabupaten Gunungkidul tak kurang 13 sekolah sudah menghentikan pembelajaran tatap muka dari jenjang TK sampai SMP sejak akhir Februari lalu setelah ditemukan penularan Covid-19.

Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat, lonjakan kasus harian saat ini bukan lagi dari penambahan kasus dari sekolah-sekolah yang sudah menghentikan tatap muka, seperti SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin Playen yang pertengahan Februari lalu 41 siswanya sempat positif Covid-19.

Baca Juga :  Belasan Wisatawan Asal Mojokerto Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul, 3 Tewas dan Satu Orang Masih Hilang

“Tidak ada tambahan kasus dari SMP Mujahidin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty Rabu.

Sedangkan dari Pemerintah Kota Yogyakarta telah mengumumkan penghentian pembelajaran tatap muka sepenuhnya pada tanggal 1- 7 Maret 2022 untuk semua jenjang sekolah.

www.tempo.co