JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kemendikbudristek melakukan kerja sama dengan Kementerian ESDM dan swasta untuk mengembangkan dan melahirkan berbagai Inovasi bagi kebutuhan energi.
Rencana tersebut direalisasikan dengan penandatanganan naskah pengaturan pelaksanaan program Renewable Energy Skills Development (RESD) dengan The Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO) melalui GFA Consulting Group dan Kementerian ESDM.
Wikan Sakarinto selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek mengungkapkan, kerja sama itu dilakukan untuk memunculkan inovasi baru.
“Kolaborasi dapat membuka ruang lebih besar untuk berkarya dan berdaya saing, tanpa adanya kerja sama, ide-ide inovasi akan memiliki sekat dan terbatas. Kerja sama melalui sinergi penyelenggaraan pendidikan tinggi diharapkan dapat mendukung kekuatan ekonomi nasional,” tutur Wikan melalui keterangan tertulis, Kamis (2/3/2022).
Wikan menambahkan bahwa kebijakan pemerintah saat ini berfokus pada pengembangan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dan pembangunan yang mengembangkan sumber daya laut atau blue economy.
Pemerintah mendukung adanya inovasi pada energi terbarukan melaluk skema kaloborasi di dalam negeri.
“Pembukaan program studi baru dan dukungan dalam join research tentang energi terbarukan terus dilakukan untuk meningkatkan inovasi di bidang energi baru,” ungkap Wikan, sebagaimana dilansir dari Tribunnews.
Ditjen Pendidikan Vokasi siap bersama-sama untuk mendorong terpenuhinya lulusan yang siap kerja di bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Pembelajaran berbasis projek (project-based learning) merupakan pilihan yang tepat untuk melahirkan talenta terbaik yang mampu bekerja, berwirausaha, dan menciptakan kreativitas, serta inovasi.
Program studi jenjang diploma empat yang akan menghasilkan sarjana terapan, akan menghasilkan lulusan yang terampil dan memiliki jiwa kepemimpinan. Selvia Safitri
