SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus warga di Desa Bandung, Kecamatan Ngrampal, Sragen yang mendadak mengamuk dan hendak membacok anak, istri dan warga di sekitarnya, akhirnya terkuak.
Warga asal Dukuh Kendal RT 17 Desa Bandung bernama Wagiyo (60) itu ternyata pernah memiliki riwayat tragis sebelum kemudian berubah perangai menjadi ngamukan.
Sekretaris Desa Bandung, Muh Nurrahadi mengungkapkan sebelumnya, Wagiyo sebenarnya normal-normal saja. Sebelum kemudian sebuah insiden saat menebang pohon menjadi awal petakanya.
“Dulu dia pernah mengalami kecelakaan saat nebang pohon. Kepalanya ketancepan ranting pohon sampai mengenai ke otak kecil. Nah kemungkinan itu membuat gegar otak dan mengenai syarafnya,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (19/3/2022).
Akibat insiden itu, Wagiyo sempat terbaring lama menjalani perawatan. Hampir dua tahun lamanya, kakek malang itu hanya bisa berbaring merasakan sakit yang berimbas pada syaraf otaknya.
Wagiyo kemudian berhasil sembuh dan tubuhnya kembali pulih. Sayang, tancapan ranting rupanya membekas pada syaraf hingga berpengaruh memicu gangguan syaraf.
“Sekarang posisinya sebenarnya sudah sehat secara fisik. Tapi secara mental dan syaraf agak terganggu. Gara-gara gagar otak kecil itu. Jadi setiap kambuh itu bawaannya terus ngamuk. Ngamuknya bawa senjata tajam dan hendak membacok siapa saja yang ada di dekatnya,” urai Nurrahadi.
Wagiyo kembali berubah perangai saat mendadak ngamuk hendak menghabisi anak serta istrinya dengan sabit pada Jumat (18/3/2022) siang.
Tidak hanya itu, kakek tu juga mengancam membacok warga dan siapapun yang ada di sekitarnya.
Data yang dihimpun, aksi amukan itu bermula sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut sejumlah warga, Wagiyo yang saat itu ada di rumah, entah mengapa mendadak berperangai tidak biasa. Ia mengambil sabit lalu mengejar anak serta istrinya, Tumiyem.
“Pokoknya mau mbacoki istrinya dan anaknya. Warga nggak ada yang berani mendekat,” ujar Ahmad, salah satu tetangga kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (19/3/2022).
Menurut keterangan keluarga dan warga, Wagiyo memang diketahui mengalami gangguan kejiwaan dan diduga kambuh lalu mengamuk.
“Entah darimana awalnya, mendadak yang bersangkutan mengambil senjata tajam sabit lalu mengejar istri dan anaknya mau dibacoki. Istrinya lari dan minta tolong. Karena dia bawa sabit dan mau mbacoki siapa-siapa jadi warga juga nggak ada yang berani mendekat,” jelas Sekdes.
Nurrahadi menguraikan warga kemudian melapor ke Polsek setempat. Setelah mereda, Wagiyo akhirnya berhasil dibujuk dan kemudian diamankan oleh aparat untuk dirujuk ke RSJD Surakarta.
“Alhamdulillah tidak ada korban. Sempat mereda ketika dibujuk diberi makan lalu tertidur. Waktu aparat datang sempat bangun dan agak ngamuk lagi sebelum kemudian berhasil diamankan. Lalu dievakuasi ke RSJD oleh Polsek,” tandasnya. Wardoyo