JOGLOSEMARNEWS.COM Edukasi Akademia

Kenalkan Potensi Desa, Mahasiswa KKN UNS Membuat Video Profil Desa Mojoroto Mojogedang

Proses pembuatan video profil desa Mojoroto, Mojogedang, Karanganyar oleh kelompok KKN UNS. Foto: Istimewa
   

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pandemi Covid-19 yang masih saja belum surut tidak menghambat Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ada banyak desa yang dijadikan sasaran program KKN, salah satunya di Desa Mojoroto, Kecamatan Mojogendang, Kabupaten Karanganyar. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Desa Mojoroto memiliki banyak potensi, salah satunya dalam bidang pariwisata mereka mempunyai Sendang Bejen yang dulunya digunakan Raden Mas Said atau Raja Mangkunegaran I yang dijuluki “Pangeran Samber Nyawa” sebagai tempat beristirahat dan persembunyian hingga menyusun strategi untuk memukul balik kejaran tentara Belanda yang tak menyangka tempat ini menjadi persembunyian karena dulunya adalah hutan belantara yang tidak terjamah oleh Manusia.

Melihat potensi yang dimiliki, tim KKN UNS Mojoroto berinisiatif untuk mengenalkan Sendang Bejen kepada masyarakat yang lebih banyak. Melalui ide kreatif yang muncul, tim KKN UNS Mojoroto membuat Video Profil yang memperkenalkan Sendang Bejen dan nantinya bisa ditonton oleh banyak orang melalui dunia maya.

“Sayang sebenarnya apabila tempat wisata yang memiliki nilai historis yang sangat tinggi ini belum bisa diketahui orang banyak, semoga dengan adanya video profile yang dibikin mahasiswa KKN UNS ini bisa menambah kepopuleran Desa Mojoroto khususnya wisata Sendang Bejen” Ungkap Andi, ketua tim KKN UNS Mojoroto.

Kini Sendang Bejen menjadi objek wisata andalan Desa Mojoroto dan membuat desa ini dipercaya mewakili untuk Jawa Tengah dalam verifikasi Program Kampung Iklim (Proklim). Program ProKlim merupakan program berlingkup nasional dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Kepala Desa Mojoroto, Ngatman mengajak masyarakat berpartisiapsi menjaga lingkungan dan mata air yang ada di dusun ini. Salah satunya menjaga sumber air bersejarah peninggalan Raden Mas Said untuk kebutuhan masyarakat.

“Terutama bagi petani di musim kemarau. Karena debitnya tetap sama baik di musim kemarau maupun musim penghujan. Dan Alhamdulilah Desa Mojoroto masuk 10 besar kampung Prokoklim di Jawa, Bali, Nusa Tenggara (Jabanusa),” ungkapnya.

Selain potensi pariwisata, desa Mojoroto memiliki banyak potensi lainnya seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, dan potensi usaha. Hal tersebut tak luput dari perhatian tim KKN UNS Mojoroto, mereka pun menambahkan potensi tersebut kedalam video profile yang dibuat.

Tak hanya itu, tim KKN UNS Mojoroto pun juga membuatkan website desa yang menampilkan data desa. Pembuatan situs web tersebut diharapkan mampu mengenalkan Desa Mojoroto kepada khalayak luas. Video profil desa yang telah dibuat juga diunggah pada channel desa sehingga dapat ditonton oleh warganet.

“Melalui situs web dan video profil desa ini, kami berharap masyarakat luas dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki Desa Mojoroto dan mau untuk mengunjungi objek wisata Sendang Bejen atau membeli produk unggulan Desa Mojoroto seperti bolu tiwul, madu lanceng, dan gethuk lindri sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat”, tambah Ngatman.

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com