Beranda Daerah Sragen Keripik Belut hingga Bawang Goreng Khas Desa Tangkil Siap Merajai Pasaran Online....

Keripik Belut hingga Bawang Goreng Khas Desa Tangkil Siap Merajai Pasaran Online. 35 Pelaku UMKM Mulai Dilatih Jualan Via FB dan WhatsApp

Salah satu pengusaha sukses Sragen sekaligus pemilik Ayam Geprek Sako, Dodol Sartono saat memberikan pelatihan strategi pemasaran produk via online kepada puluhan pelaku UMKM di Desa Tangkil, Sragen, Selasa (29/3/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya 35 pelaku UMKM makanan olahan di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, mengikuti pelatihan pemasaran produk era kekinian melalui teknologi digital.

Mereka yang selama ini hanya mengandalkan cara manual untuk menjual produk, diajari teknologi pemasaran secara online melalui media sosial lewat handphone (HP).

Pelatihan dipusatkan di aula balai desa setempat, Selasa (29/3/2022) dengan menghadirkan narasumber salah satu pengusaha Ayam Geprek dan Sako, Dodok Sartono.

Pelatihan diprakarsai oleh Tim Penggerak PKK desa setempat yang dipimpin Ketua Tim Penggerak PKK Tangkil sekaligus istri Kades, Mursiti.

Mursiti mengatakan pelatihan pemasaran online itu diikuti 35 pelaku UMKM berbasis makanan olahan khas mulai dari es krim, keripik belut, bawang goreng, keripik tempe, kerupuk dan berbagai produk lainnya.

Pelatihan dimaksudkan untuk membantu mengenalkan pemasaran produk secara online melalui HP lewat Facebook, WhatsApp dan Instagram.

Selain praktis, pemasaran secara online dipandang lebih efektif dalam mengenalkan produk secara luas kepada pembeli.

“Selama ini pemasarannya hanya manual. Ke pasar, warung dan kalau ada pesanan baru diantar. Nah mereka hari ini kita ajarkan untuk mengenal pemasaran lewat online seiring perkembangan zaman. Sehingga produk mereka bisa lebih dikenal dan lebih maju lagi,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .

Baca Juga :  Ulang Tahun Partai Nasdem Ke 13 Adakan Donor Darah Bersama di Sragen Jawa Tengah

Mursiti menguraikan pelatihan strategi pemasaran lewat online itu digagas lantaran melihat potensi produk UMKM di desanya yang cukup banyak.

Dari puluhan UMKM itu, hanya beberapa saja, utamanya generasi muda dan mengenal HP, yang sudah memasarkan lewat online.

Melalui pelatihan itu, pelaku UMKM muda akan dibekali kiat untuk lebih mengoptimalkan pemasaran lewat online sementara yang sudah tua akan diajari dan dibantu untuk dipasarkan produknya melalui online.

“Nanti yang tua kita bantu pembelajarannya. Kalau nggak punya atau nggak bisa mengoperasikan HP nanti kita bantu menjualkan produk mereka secara online. Mereka akan kita kumpulkan jadi satu, kita bantu pemasarannya lewat online,” jelasnya.

Salah satu tim penggerak PKK Desa Tangkil, Isyana Darmastuti Raras Anindyasari mengatakan pelatihan itu digagas sebagai bagian program pembinaan UMKM di Desa Tangkil.

Pelatihan pemasaran online itu digelar sebagai kelanjutan dari program pembinaan serupa yang tahun lalu diisi dengan pelatihan pengemasan produk.

“Setelah produk dikemas secara SNI, teman- teman UMKM di Desa Tangkil ternyata masih ada kendala terkait pemasaran. Mereka rata-rata usia 40 tahun ke atas, agak gagap teknologi (Gaptek). Harapan kami dengan pelatihan ini mereka bisa berlatih memakai HP tidak hanya alat komunikasi saja, tapi juga bisa memanfaatkan untuk mendorong penjualan produknya secara online,” ujarnya.

Baca Juga :  Sudaryono Janjikan Hadiah Motor Nmax bagi Kader Peraih Suara Terbanyak dalam Upaya Menangkan Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Raras menguraikan pemasaran online memiliki banyak keunggulan. Yakni ebih mudah dalam memasarkan produknya, efektif dan hemat tenaga karena tidak harus keliling dan lebih banyak menyentuh pembeli.

Terlebih di masa pandemi, banyak konsumen yang masih takut untuk berkerumun atau bertransaksi langsung. Ia mencontohkan aplikasi WA atau Whatsapp sangat membantu pemasaran produk.

“Semakin banyak kontak di WhatsApp itu maka akan makin luas juga jaringan kita. Begitu pula Facebook. Ini sementara kita dorong menggunakan media sosial dulu, setelah berjalan dengan baik nanti akan merambah ke market place. Misalnya ke Buka Lapak dan lainnya,” urainya. Wardoyo