BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ingin melihat tanaman kerdil atau bonsai dan sekaligus belajar cara membuat bonsai? Pembaca bisa datang ke Kebun Anggur Boyolali. Ada pameran yang digelar hingga tanggal 30 Maret lusa.
Ya, pameran tersebut digelar Komunitas Belajar Bonsai Boyolali (BBB) dalam kegiatan Gelar Bonsai Boyolali II. Sebanyak 897 bonsai berbagai ukuran dan jenis yang dipamerkan dan memanjakan mata pengunjung.
Salah satunya, bonsai pohon Wahong Laut berusia ratusan tahun.
Bonsai berdiameter 40 sentimeter dengan tinggi sekitar satu meter tersebut memang memikat mata. Tekstur batang yang kokoh dan matang terdapat rongga di mana-mana.
Dari sisi samping, jaringan kambium selebar 2 sentimeter menjalar ke atas. Membentuk pola air terjun dengan daun yang subur mendoyong ke bawah. Bonsai tanaman Wahong Laut ini telah berusia lebih dari seabad.
Ketua Panitia Penyelenggaran Gelar Bonsai Boyolali II, sekaligus pemilik bonsai wahong laut, Joko Kuwat Santosa mengatakan tanaman miliknya tersebut hanya dipamerkan dan tidak diikutkan kompetisi.
“Tekstur batangnya seperti itu, yang membuat alam. Bisa dilihat ukiran-ukiran batangnya alami dan tidak mudah lapuk. Usianya sudah ratusan tahun. Dan yang membuat mahal karakternya itu, susah ditiru,” katanya di lokasi pameran pada Senin (28/3/2022).
Hampir dua tahun tanaman bonsai ini dirawat. Awalnya bonsai dia beli dari temannya yang mendapatkannya di daerah Pacitan,Jawa Timur. Dia membeli seharga puluhan juga. Saat itu, jaringan kambium yang tersisa terdapat dua lubang.
“Awal beli dulu ada dua lubang di jaringan kambium, padahal sumber nutrisi dan alur kehidupannya disitu. Mungkin takut putus jadi dijual. Tapi karena saya senang dan yakin akan hidup maka nekat saya beli.”
Selama tiga bulan dia melakukan perawatan khusus. Dia menggunakan lem sulfur untuk memastikan jaringan kambium tidak rusak. Selama tiga bulan itu, dia juga melakukan perawatan batang agar tidak lapuk.
Untuk tanahnya, dia menggunakan pasir malang. Yang mudah menyerap air dan kaya nutrisi.
“Lem sulfur itu ibaratnya seperti bedak, biar tambah cantik. Sekarang sudah tumbuh subur lagi. Kalau harganya seharga mobil baru. Silahkan, Rp 300 juta kalau mau dibawa pulang.” Waskita