JOGLOSEMARNEWS.COM – Virus Covid-19 subvarian BA.2 dinilai sangat sulit terdeteksi. Bahkan, di negeri Paman Sam, subvarian ini terus menguat dan kasusnya sampai saat ini melonjak lantaran tingkat penularannya yang sangat cepat.
Seperti dilansir dari republika.co.id, sejak pertama kali muncul di AS, Helix, sebuah perusahaan genomik telah melakukan pengamatan terhadap varian ini dengan seksama.
Studi tersebut menghasilkan prediksi bahwa kasus Covid-19 mencapai 50 hingga 70% yang disebabkan oleh varian BA.2 ini.
“Subvarian BA.2 ini 60% ini lebih mudah menular dibanding omicron tetapi tampaknya tidak lebih parah karena itu memang kemampuan transmisi yang meningkat,” kata Anthony Fauci, Kepala penasehat Media Gedung Putih AS.
Karena itu, cara terbaik untuk mencegah penyakit serius akibat Covid-19 ini dengan vaksinasi tepat waktu dan suntikan booster.
Beberapa ahli sudah mengatakan bahwa varian BA.2 lebih menular dibanding varian BA.1 karena sulitnya dideteksi.
Menurut WHO, penelitian telah menunjukkan adanya keunggulan terhadap perbedaan asam amino dan lonjakan protein sehingga varian ini lebih berkembang sehingga sudah dipastikan subvarian BA.2 lebih cepat menular. Miftakul Ilmi Na’im
