BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masyarakat mendukung sikap tegas polisi membubarkan kerumunan pemuda yang akan balap liar di flyover Mojorejo, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak. Mereka berharap aksi penindakan bisa digelar rutin.
“Kami angkat jempol untuk polisi. Biar kapok, sehingga tak ada lagi aksi balap liar,” ujar Mario, warga Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Senin (7/3/2022).
Dia mengaku resah melihat aksi yang dilakukan remaja di flyover yang menjadi jembatan penghubung antara Desa Pandeyan-Sawahan.
Pasalnya, hampir setiap sore, mereka nongkrong di pinggir jalan itu.
“Kadang diawali dengan nongkrong dulu. Tapi kadang langsung balapan, atau jumping dengan memainkan gas motor dengan suara knalpot yang bising.”
Tak hanya itu saja, banyaknya remaja yang memadati kanan kiri badan jalan membuat pengendara lain harus ekstra hati- hati.
Pengguna jalan juga was- was karena bisa tertabrak aksi nekat pemlapa liar.
Senada, Sugiman, warga lainnya berharap penindakan yang dilakukan petugas bisa digelar secara rutin.
“Bahkan, kalau bisa ya sebulan sekali itu diadakan razia. Biar mereka kapok dan tidak lagi melakukan balap liar.”
Pasalnya, aksi nekat para remaja itu cukup menjengkelkan. Utamanya bagi petani yang menggarap sawah di kanan kiri jalan itu.
Pengguna jalan susah melintas karena badan jalan dipenuhi para pemuda yang nongkrong.
“Apalagi kalau membawa alat, seperti traktor atau Combine (pemotong padi), sulit lewat, jalan penuh dengan pemuda yang nongkrong. Belum lagi mereka seenaknya parkir motor.”
Sebelumnya diberitakan, petugas gabungan Polres Boyolali mengepung aksi balap liar di flyover Mojorejo, Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak. Kegiatan razia dipimpan langsung Kasat Lantas AKP Yuli Anggraeni.
Para pelaku pun tak bisa berkutik lantaran petugas sudah mengepung semua ruas jalan. Seluruh kendaraan langsung diperiksa.
Kendaraan yang tidak lengkap atau protholan, termasuk kendaraan yang menggunakan knalpot brong ditilang. Polisi juga mengamankan motor berknalpot brong ke Mako Satlantas. Waskita
