JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Boyolali

Woro- woro…! Pendakian Merbabu Lewat Jalur Selo Dibuka Lusa

Ilustrasi pendakian gunung / pixabay
   

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) bakal membuka pendakian Gunung Merbabu melalui jalur Selo, Boyolali.

Sesuai pengumuman, jalur tersebut dibuka pada Sabtu (5/3/2022).

Menurut Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb)  Junita Parjanti, pembukaan jalur pendakian Selo itu tertuang dalam pengumuman nomor : PG.01/T.35/TU/EVLAP/03/2022 tentang reaktivasi wisata pendakian Selo Taman Nasional Gunung Merbabu.

Pihaknya memastikan, pembukaan kembali jalur pendakian Selo  tetap mematuhi prokes. Dimana kuota pendaki dibatasi yakni 25 persen dari daya dukung jalur.

Dimana jalur pendakian Selo, memiliki daya dukung 578 orang/ hari.

“Jadi, untuk  25 persen dari 578 yakni sekitar 145 orang,” katanya, Kamis (3/3/2022).

Dijelaskan, pendaki yang akan naik ke Gunung Merbabu, diharuskan melakukan pendaftaran melalui mekanismes booking online. Alamatnya di situs www.tngunungmerbabu.org di menu booking online.

Baca Juga :  Suasana Pilkada 2024 Sudah Menghangat di Boyolali, Sejumlah Baliho Bertebaran di Sudut-sudut Strategis

“Pengunjung juga wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan seluruh pengunjung wajib mematuhi tata tertib pendakian serta memperhatikan cuaca setempat.”

Dengan dibukanya jalur pendakian Selo tersebut, maka sudah 4 jalur pendakian Gunung Merbabu yang dibuka. Yaitu jalur Suwanting dan Wekas (Kabupaten Magelang), Tekelan (Kabupaten Semarang) dan Selo (Kabupaten Boyolali).

“Untuk jalur pendakian Cuntel belum dibuka karena masih proses kesiapan pengelolaannya di masyarakat.”

Kasubag TU BTNGMb, Johan Setiawan, menambahkan untuk pendakian di Gunung Merbabu setiap kelompok minimal 3 orang.

Jika dia berangkat sendiri, maka saat naik akan digabung dengan rombongan pendaki lainnya.

“Tiga orang itu jumlah minimal untuk bisa mencari pertolongan, satu pendaki lainnya bisa menjaga temannya itu.”

Baca Juga :  Memprihatinkan, Prasasti Sarungga di Cepogo, Boyolali  Merana, Belum Dilindungi Secara Arkeologis

Selain itu, pendaki yang naik melalui Selo juga akan dipakaikan gelang Radio Frequency Identification (RFID) untuk memantau posisi pendaki. Gelang tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi hal- hal yang tak diinginkan.

“Sementara, gelang untuk pendaki di jalur Selo saja. Untuk jalur pendakian yang lain belum karena infrastrukturnya belum dibuat. Bahkan, di jalur Selo juga sudah dipasang sejumlah CCTV.”

Diungkapkan, jalur pendakian Selo menjadi favorit para pendaki ke puncak Gunung Merbabu. Dalam kondisi normal, 60-70 persen pendaki naik melalui Selo.

“BTNGMb juga melarang pendaki lintas jalur. Misalnya, naik melalui Suwanting dan turun lewat Selo, itu tidak boleh.” Waskita

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com