SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cerita soal stigma negatif di beberapa obyek wisata di Sragen memang bukan isapan jempol belaka.
Meski demikian, Pemkab Sragen terus berupaya untuk merombak dan mengikis stigma itu melalui berbagai cara.
Setelah Gunung Kemukus dan Pasar Nglangon, perombakan juga dilakukan di obyek wisata pemandian air panas di Bayanan Sambirejo.
Di obyek wisata yang berlokasi di kaki bukit Sambirejo itu, konon juga banyak diselimuti cerita praktik esek-esek terselubung.
Fakta itu juga diungkapkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Ia mengisahkan bagaimana dulunya pemandian Air Panas Bayanan sering dikonotasikan dengan praktik kungkum aliran lain.
“Bayanan, juga sama. Yang kungkum banyu anget di sana itu juga kungkum plus-plus dan lain-lainnya,” papar Bupati saat memberi sambutan di acara pengajian rutin NU di Desa Jetak, Sidoharjo, Minggu (24/4/2022).
Namun cerita soal praktik lendir terselubung di Bayanan itu kini perlahan akan mulai terkikis. Bupati menyebut obyek wisata pemandian Air Panas Bayanan kini sudah berubah wajah.
Selain dipermak makin indah dengan beberapa fasilitas penunjang, Pemkab juga sudah merevitalisasi dan merombak lokasi-lokasi yang dinilai bisa disalahgunakan untuk hal-hal negatif.
“Alhamdulillah sekarang sudah kita perbaiki. Insya Allah semuanya sudah steril,” ujarnya.
Karenanya ia meminta warga untuk berkunjung dan mengenalkan obyek-obyek wisata yang sudah dipermak bagus itu ke khalayak.
Momen mudik Lebaran tahun ini diharapkan bisa menjadi sarana promosi mengajak kerabatnya untuk menyambangi obyek wisata yang sudah dirombak dan steril dari praktik-praktik negatif seperti Kemukus dan Bayanan.
“Kalau ada saudara dari luar Sragen kalau mau piknik silakan diajak ke Gunung Kemukus. Ayo ke sana tak lihatkan sekarang udah jos. Kedua, kalau misalnya agak gatal-gatal yuk mandi di Bayanan, air hangat nanti gatel-gatele hilang. Di sana udah bagus. Alhamdulilah ini tidak mungkin bisa terlaksana tanpa dukungan masyarakat Kabupaten Sragen,” tegasnya. Wardoyo