SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polres Sukoharjo akan menerjunkan 300 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar mahasiswa, Senin (18/4/2022) siang ini.
Aparat gabungan juga akan disiagakan untuk mengamankan aksi demo yang mengatasnamakan Aksi Cipayung Sukoharjo tersebut.
“Kita siapkan 300 personel Polri. Tambah Kodim, dan Satpol PP,” papar Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (18/4/2022).
Demo tersebut akan dipusatkan di depan kantor DPRD setempat. Aksi yang mengatasnamakan sebagai Seruan Aksi Cipayung Sukoharjo itu akan digelar dengan mengusung 6 poin tuntutan.
Berdasarkan rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , enam poin tuntutan itu di antaranya mendesak Pemda Sukoharjo untuk menurunkan harga minyak goreng.
Tuntutan kedua mengkaji ulang dan menunda realisasi kenaikan PPN periode 1 April 2007 atas amanat UU 7 tahun 2021 dengan melihat sudut pandang keberpihakan kepada masyarakat.
Tuntutan ketiga menolak kenaikan harga pertamax dan menjamin ketersediaan pertalite di Sukoharjo.
Poin keempat menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan menolak wacana 3 periode jabatan presiden.
Serta poin keenam mendesak penyelenggaraan pemilu sesuai dengan tanggal yang ditetapkan.
Dalam selebaran yang beredar juga diwarnai kalimat “tambah satu porsi ora iso” (tambah satu porsi, tidak bisa). Kalimat itu merujuk pada penolakan wacana perpanjangan tiga periode jabatan Presiden Jokowi.
Unjuk rasa dikabarkan akan dimulai pukul 12.00 WIB siang ini. Terkait aksi itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membenarkan dan sudah ada pemberitahuan ke Polres.
“Iya, rencana aksi adik-adik mahasiswa itu di DPRD,” paparnya kepada Joflosemarnews.com, Minggu (17/4/2022). Wardoyo
