KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Permintaan es kristal produk Perusahaan Umum Daerah Air Minum atau PUDAM Tirta Lawu Karanganyar overload hingga kehabisan stok.
Pun terpaksa para agen dan pengecer rela inden pesan terlebih dulu sehari sebelumnya.
Diketahui kapasitas produksi mesin pembuat es kristal milik PUDAM sebanyak 6 ton per hari. Namun karena cuaca panas menyengat permintaan es kristal meningkat hingga 12 ton sehingga permintaan terpaksa dilakukan secara inden alias pesan terlebih dulu sehari sebelumnya.
“Memang luar biasa penjualan es kristal sejak awal puasa meningkat pesat hingga perusahaan kewalahan,” ungkap Dirut PUDAM Tirta Lawu, Prihanto kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (16/4/2022).
Bahkan lanjut Prihanto karena overload tersebut pihaknya terpaksa membeli satu unit armada baru mobil new carry pick up untuk mengangkut es kristal sehingga menjadi 3 unit mobil.
Sebelumnya hanya dua unit mobil namun hari ini kami belikan satu mobil baru guna mengatasi tingginya permintaan barang.
Adapun tingkat keuntungan penjualan es kristal tersebut meningkat 200% yakni sebesar Rp 30 juta/hari. Sedangkan hari biasa omzet berkisar Rp 15 juta/hari dengan acuan harga penjualan sebesar Rp 5.000/plastik.
Secara komulatif penjualan sebulan dengan harga Rp 5.000/plastik dengan kapasitas produksi 6 ton/hari maka dalam waktu satu bulan diperoleh omzet Rp 450 juta.
“Karena khusus musim cuaca panas dan ditengah bulan puasa stok meningkat pesat hingga 12 ton/hari secara inden maka penjualan bisa mencapai Rp900 juta/bulan,” tandas Prihanto.
Lebih lanjut Prihanto menjelaskan, satu-satunya perusahaan air minum daerah (PUDAM) di Indonesia yang memproduksi es kristal hanyalah PUDAM Tirta Lawu Kabupaten Karanganyar.
Produksi es tersebut merupakan inovasi dan ekspansi bisnis dalam rangka pengembangan usaha.
“Kami syukuri sebagai pemain baru di es kristal ternyata produk es kristal dari PUDAM Tirta Lawu mampu bersaing dipasaran.
“Ke depannya akan kita push lagi kapasitas produksi bisa menjadi minimal 9 ton/hari dan seiring kompetensi pasar akan meningkat lagi,” pungkas Prihanto. Beni Indra