Beranda Daerah Sragen Geger 7 Sapi di Gemantar Sragen Mati Mendadak Secara Beruntun. Ada Peternak...

Geger 7 Sapi di Gemantar Sragen Mati Mendadak Secara Beruntun. Ada Peternak Sampai Kehilangan 2 Ekor

Ilustrasi warga menyiapkan lubang untuk memakamkan sapi yang mati mendadak secara misterius. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Para peternak sapi di Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Sragen dilanda musibah.

Sejumlah sapi mendadak mati tanpa sebab dalam beberapa pekan terakhir. Total hingga bulan Januari sampai Maret, sudah ada 7 ekor sapi milik warga yang dilaporkan bertumbangan mati mendadak.

Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , kematian mendadak itu terjadi secara beruntun. Kematian massal sapi itu terjadi di wilayah Kebayanan Beku.

“Iya, sudah beberapa waktu terakhir, sapi-sapi mendadak mati di desa kami. Kalau ditotal sejak Januari sampai Maret ada 7 ekor sapi yang mati. Tidak ada gejala spesifik. Tahu-tahu kejang-kejang lalu mati begitu saja,” papar Kades Gemantar, Suradi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (8/4/2022).

Ia menguraikan kematian sapi secara mendadak itu tersebar di beberapa petani atau peternak. Di antaranya di Dukuh Beku dan Dukuh Guli sebanyak total 5 ekor dan Dukuh Glanggang 2 ekor.

Kades menyebut terkait kematian sapi mendadak itu, tim Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen sudah terjun melakukan pengecekan.

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI Dikemas Melalui Budaya Jawa Tengah, Sriyanto Saputro Tekankan Pentingnya Penguatan Nilai Kebangsaan

Namun hingga kini penyebab kematian belum juga terungkap. Bahkan ada juga sapi yang mati beberapa saat setelah sebelumnya dicek oleh petugas.

“Iya ada yang satu rumah dua ekor sapinya mati mendadak. Pernah kemarin ada petugas Disnakkan datang sempat ngecek. Baru saja dicek-cek, nggak lama kemudian petugasnya pergi, sapinya sudah mati. Sudah ada pengecekan tapi hasilnya belum keluar,” jelasnya.

Kades menambahkan rata-rata sapi yang mati mendadak itu berusia dewasa. Sehingga insiden itu memang sedikit banyak memukul peternak karena rata-rata sapi yang mati berharga belasan juta rupiah.

Kadus Beku, Samidi menuturkan kematian sapi mendadak itu terjadi di RT 10 dan 12. Matinya sapi terjadi secara beruntun di beberapa peternak.

Pemilik juga heran lantaran sebelumnya sapi-sapi yang mati itu diketahui dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gelagat mencurigakan.

“Kalau pemiliknya bilang sebelumnya sapi-sapi itu sehat. Dikasih makan damen (jerami) kering dan comboran (minum) biasa juga mau,” ujarnya.

Dari keterangan pemilik sapi, raya-rata sapi itu mati sangat cepat. Didahului gejala kejang-kejang beberapa menit kemudian langsung lemas dan meregang nyawa.

Baca Juga :  Mantan Sekda Hingga DPRD Kecam Pemkab Sragen Soal Nasib Para Petani Desa Jono Tanon, Endro: Petani Butuh Solusi Nyata, Bukan Sekadar Ngeyem-Ngeyem

“Sebelumnya semua sapi itu sehat. Nggak tahu, tiba-tiba langsung kejang lalu mati begitu saja,” jelasnya.

Terpisah, pihak Disnakkan belum bisa dimintai konfirmasi. Sejumlah pejabat hingga Kabid yang menangani Keswan belum bisa dikontak. Wardoyo

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.