Beranda Daerah Wonogiri Luas Lahan Kedelai di Wonogiri Turun 80 Persen Gegara Harga Jatuh dan...

Luas Lahan Kedelai di Wonogiri Turun 80 Persen Gegara Harga Jatuh dan Pasca Panen Ribet

Kedelai
Ilustrasi kedelai. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Luas lahan kedelai di Wonogiri terus saja berkurang.

Gegaranya adalah harga yang anjlok dan perlakuan pasca panen yang ribet.

Informasi yang dihimpun dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Wonogiri sejak beberapa tahun terakhir ini luas lahan tanaman kedelai tidak sekedar berkurang namun sudah terjun bebas.

Kondisi ini lantaran harga di tingkat petani terlalu rendah, jauh dari harapan karena tidak sesuai biaya olah tanaman.

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan alias Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto mengungkapkan sekitar tahun 2018 silam luas tanaman kedelai di daerahnya masih 5.000 hektare lebih.

“Namun luasan tersebut saat ini hanya tinggal sekitar 900 sampai 1.000 hektare,” kata dia saat ditemui di komplek kantor Setda Wonogiri, Rabu (20/4/2022).

Baca Juga :  Ketua KPPS Giriwoyo Wonogiri Diduga Tidak Netral, Ajak Dukung Salah Satu Paslon Pilkada Wonogiri 2024

Menurut Baroto, kualitas kedelai maupun tanaman lokal Wonogiri cukup baik dan jarang diserang hama.

Petani kedelai kita,  kata Kadispertan, kini banyak yang beralih membudidayakan jagung atau tembakau yang hasilnya lebih menjanjikan sehingga luas areal (kedelai) merosot dari tahun ke tahun.

Ditanya harga kedelai di tingkat petani saat ini Baroto menyebut di kisaran Rp 7 ribu perkilo. Padahal, lanjut dia, untuk menutup biaya budidaya kalangan petani baru BEP (break event point)  jika harga Rp 10 ribu perkilo.

“Penyebab lain mengapa kedelai kurang diminati petani kita di Wonogiri karena pasca panennya lebih ribet ketimbang perlakuan pasca panen padi, jagung ataupun tembakau,” ujar dia. Aris Arianto