BOYOLALI, JOGLOSEMARNEW.COM – Mudik cara unik dilakukan pasangan Darto (35) dan Tumini (58), asal Dukuh Kedungrowo RT 3 RW 5, Desa Kauman, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.
Ya, pasutri ini memilih naik bajaj untuk pulang ke kampung halaman.
Mereka menempuh 16 jam perjalanan dari Jakarta hingga daerah asal. Mereka sampai di rumah pada Selasa (27/4/2022) malam. Naik bajaj tahun 2.000 merk TVS dengan nomor polisi (Nopol) B-4893-SZB.
“Saya memang merantau di Tanah Merah, Pluit, Jakarta Utara jadi sopir bajaj. Berangkat dari sana Senin (25/4/2022) pukul 20.00 dan sampai sini Selasa pukul 20.00,” ujar Darto, Rabu (27/4/2022).
Diakui, kondisi bajaj di ibu kota kini semakin terdesak dengan adanya ojek online (Ojol). Sehingga THR yang didapat dari bosnya bukan berupa uang. Namun berupa pinjaman bajaj gratis untuk mudik.
“Jadi saya ajak istri untuk pulang ke Kauman, Wonosegoro,” ujarnya berkisah.
Dia sendiri mengemudi dengan kecepatan 60 kilometer/jam. Kemudian sempat istirahat di perjalanan empat kali, maksimal hanya 30 menit. Dia memilih istirahat di masjid atau warung. Untuk menghemat biaya, istrinya juga menyiapkan bekal sendiri.
Rute mudik yang dipilih melalui jalur pantura. Perjalanan mudik cukup lancar dan aman. Hanya saja dua juga melewati jalur ekstrim. Yakni Kendal-Alas Roban- Semarang dengan jalur menanjak.
Untuk biaya perjalanan, dia mengaku cukup murah. Antara lain, bahan bakar bajaj yang menggunakan gas LPG 10 kilogram bisa sampai Indramayu. Lalu bajaj diisi pertalite Rp 250.000 sampai rumah.
“Makan juga cuma habis Rp 150.000-an. Kalau naik bus, berdua bisa habis Rp 800.000. Belum biaya makan di perjalanan.”
Sebulan sebelum mudik, dia sudah mempermak bajajnya dengan biaya Rp 2 juta. Lengkap dengan sound dan lampu kerlap- kerlip. Sehingga selama mudik, dia mendengarkan musik agar tetap fokus mengemudi.
“Rencana balik ke Jakarta setelah bakdo kupat.”
Senada, sang istri, Tumini, mengaku senang bisa bertemu anak dan keluarganya. Sejak pandemi, ini baru kali pertama dia bisa pulang. Rumahnya sudah dibiarkan kosong dan hanya ditempati anak keduanya yang masih SMP. Waskita
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















