BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ada-ada saja tingkah 16 remaja ini. Mereka ngabuburit dengan menggelar balapan liar pada Sabtu (9/4/2022) sore.
Namun sebelum sempat beraksi, mereka keburu diamankan petugas Polsek Banyudono dan Polres Boyolali. Lokasinya di jalan tengah sawah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono.
Mereka berasal dari luar daerah seperti Sragen, Klaten dan Karanganyar. Oleh petugas, para remaja itu lantas diberi pembinaan dan kemudian diamankan ke Mapolres Boyolali.
Kapolsek Banyudono, AKP Lukman Efendi mengatakan razia itu dilakukan setelah pihaknya menerima laporan warga setempat. Warga resah karena kegiatan balap liar sering digelar baik sore maupun malam hari.
Begitu menerima laporan, jajaran Polsek Banyudono dan Polres Boyolali lantas melakukan razia di jalan yang digunakan untuk balap liar.
“Kami langsung menindaklanjuti dan datang ke TKP. Kami berhasil mengamankan 16 remaja,” katanya.
Pihaknya juga mengamankan barang bukti (BB) berupa 6 sepeda motor, 1 kendaraan bermotor (KBM) minibus grand max yang digunakan untuk mengangkut motor.
Dijelaskan,
para remaja ini diketahui berasal dari luar kota. Seperti Sragen, Klaten dan lainnya. Setelah diberi pembinaan, mereka beserta barang bukti sepeda motor dan KBM Grand Max lantas diamankan di Mapolres Boyolali.
Menurutnya, kegiatan razia akan digelar terus secara rutin untuk menindak motor berknalpot brong dan balap liar.
“Pasalnya, aksi balap liar meresahkan masyarakat. Apalagi lokasinya justru di jalan desa yang cukup ramai,” katanya.
Wahid Dimar, salah satu warga Desa Tanjungsari, Banyudono, mendukung razia yang dilakukan polisi. Pasalnya, aksi balap liar meresahkan warga.
Aksi balap liar ltu kerap terjadi pada sore dan malam hari.
“Kami resah dengan aksi balap liar anak remaja ini.”
Karena jalan yang digunakan balap liar merupakan jalan penghubung antar desa. Selain itu, jalan ini juga menjadi akses utama bagi petani yang akan pulang dari sawah.
“Biasanya para pelaku melakukan tes motor dulu, baru menggelar balapan. Balapannya sekitar jam 15.00 sampai magrib. Kadang malam hari juga masih balapan.” Waskita