Beranda Nasional Jogja Polisi Bekuk 5 Pelaku Kejahatan Jalanan yang Tewaskan Pelajar di Yogya

Polisi Bekuk 5 Pelaku Kejahatan Jalanan yang Tewaskan Pelajar di Yogya

ilustrasi / tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Lima orang yang diduga menjadi pelaku dalam kejahatan jalanan yang menewaskan seorang pelajar di Jalan Gedongkuning, Yogya, Minggu (3/4/2022) akhirnya berhasil dibekuk polisi.

Para tersangka tersebut, tiga di antaranya adalah mahasiswa, sementara dua orang merupakan pelajar SMK di Yogyakarta.

Terkait hal itu, Gubernur DIY , Sri Sultan Hamengku Buwono X menyerahkan perkara tersebut terhadap proses hukum.

Terlebih kelima pelaku telah berusia dewasa sehingga tak bisa mendapatkan diversi.

“Jadi itu yang penting bagi saya proses hukum itu dijalani,” terang Sri Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (11/4/2022).

Raja Keraton Yogyakarta ini menjelaskan, Pemda DIY telah memberi perhatian khusus kepada pelaku kejahatan jalanan atau lazim disebut klitih agar mereka tak terjerumus melakukan tindak kriminal.

Terlebih banyak pelaku klitih baik remaja maupun Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang ditolak oleh keluarganya.

Baca Juga :  Usai Gasak Minimarket, Komplotan Pencuri Asal Magelang Diringkus Polisi di Kulonprogo

Mereka yang ditolak, lanjut Sri Sultan, akan terus didampingi dan dibina oleh yayasan-yayasan yang bergerak di bidang tersebut.

“Selama ini kami juga sudah menampung anak-anak yang punya masalah baik ada lembaga tertentu yang memang punya kemauan seperti itu akan kami bantu,” jelas Sri Sultan.

“Karena ada juga anak di bawah umur yang punya masalah hukum karena perkelahian dan sebagainya. Sebagian orang tuanya tidak mau menerima ya tak openi, saya bina,” sambungnya.

Menurutnya, pokok permasalahan klitih berada di lingkungan keluarga.

Anak atau remaja yang hidup di keluarga yang bermasalah lebih berpotensi untuk melakukan tindak kekerasan.

Karenanya pembangunan keluarga memiliki peran pentinga sehingga tindak kriminal tersebut bisa segera diatasi.

Baca Juga :  Petani Sleman Keluhkan Jatah Pupuk Subsidi dan Biaya Tambahan

“Proses seperti ini terjadi karena hubungan kehidupan di rumah tangganya. Kita harus tahu masalaahnya dan memecahkan persoalannya,” jelas Sri Sultan.

www.tribunnews.com