KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi jenis pertamax menjadi Rp 12.500/liter, Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo memberikan sinyal efisiensi atau penghematan.
Pasalnya, berdasar asumsi jumlah kendaraan dinas jenis mobil milik Pemkab Karanganyar sebanyak 225 unit, maka alokasi belanja BBM sebesar Rp 9,1 miliar per tahun dengan harga Pertamax Rp 12.500/ liter.
Sedangkan alokasi belanja BBM sebelumnya dengan harga bensin pertamax Rp 9.000/ liter untuk jumah yang sama hanya senilai Rp 6,5 miliar per tahun.
Dengan demikian, potensi kenaikan anggaran kebutuhan belanja BBM sebesar Rp 2,5 miliar per tahun.
Padahal, jelas Bagus Selo, alokasi anggaran tersebut belum termasuk untuk belanja BBM sepeda motor dinas, yang menurut perkiraan mencapai 300 unit motor dinas, dengan prediksi belanja BBM senilai Rp 2,5 miliar per tahun.
Sehingga, lanjut Bagus Selo, asumsi jumlah total anggaran belanja BBM untuk mobil dinas dan sepeda motor dinas sebesar Rp 11,5 miliar per tahun, atau naik sebesar Rp 3 miliar dibandingkan saat harga Pertamax Rp 9.000/ liter.
“Secara umum karena harga BBM naik tentu saja berdampak terhadap kenaikan anggaran belanja BBM, meskipun pengelolaan kendaraan itu terpisah. Ada yang melalui Bagian Umum, Organisasi Perangkat Daerah masing-masing,” ungkap Bagus Selo kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (4/4/2022).
Meski demikian, Bagus Selo berharap belum ada kenaikan anggaran belanja BBM. Namun ia tetap mengimbau semua OPD dan Bagian Umum Pemkab Karanganyar melakukan efisiensi penggunaan BBM.
“Saat ini solusinya efisiensi karena tidak mungkin menaikkan anggaran melalui APBD sebab sudah diputuskan sebelumnya sehingga ya pandai-pandai saja melakukan penghematan,” tandasnya.
Di satu sisi Bagus Selo yang juga Ketua DPC PDIP Karanganyar itu menjelaskan, kenaikan harga pertamax sulit dihindari karena seiring naiknya harga mentah minyak dunia akibat perang Rusia dan Ukrana.
Namun dia mengimbau pemerintah pusat untuk menjaga kestabilan pasokan bensin pertalite ke seluruh SPBU. Sebab dikhawatirkan jika bensin pertalite langka akan berdampak buruk pada masyarakat.
“Harapan kami meski harga Pertamax naik namun suplai bensin pertalite jangan sampai terlambat. Apalagi langka, karena masyarakat akan terbebani karena terpaksa harus membeli Pertamax,” ujarnya.
Menurut Bagus Selo jika sampai bensin pertalite langka, maka potensi imbas terhadap kenaikan harga kebutuhan akan terjadi, sehingga sangat kasihan masyarakat kecil karena sangat terbebani.
Sementara itu, Kabag Umum Setda Pemkab Karanganyar, Miko Aditia Kristianto mengatakan secara umum pengelolaan mobil dinas milik Pemkab Karanganyar tersebar lewat OPD yang mengalokasikan anggaran.
Selain itu, untuk mobil dinas Camat serta Kabid juga dikelola masing-masing OPD. Sedangkan Bagian Umum Setda hanya mengelola BBM untuk mobil dinas di lingkungan Setda, yang meliputi mobil dinas Sekda, Staf ahli Asisten, Kabag, Kasubag di lingkungan Setda serta mobil dinas Bupati dan Wakil bupati.
“Untuk mobil Kepala Dinas OPD sebanyak 24 unit, mobil camat 17 unit, Kabag di lingkungan Setda 9 unit belum lagi jumlah mobil Kabid sekitar 100 unit dan Sekdin termonitor belanja BBM-nya,” ungkap Miko Aditia kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Adapun jumlah alokasi belanja mobil dinas sebesar Rp 9,1 miliar itu dengan asumsi jumlah keseluruhan mobil dinas milik Pemkab Karanganyar sebanyak 225 unit dikalikan maksimal alokasi BBM per satu unit mobil sebanyak 9 liter/ mobil dikalikan harga Pertamax Rp 12.500/ liter, menjadi Rp 9,1 miliar per tahun.
Meskipun diakui Miko, panggilan akrabnya bahwa ketentuan alokasi jatah bensin sudah ada klasifikasinya, yakni untuk jatah BBM mobil Kadinas OPD sebanyak 9 liter/hari, Kabag atau Sekdin sebanyak 7 liter/hari dan Kabid sebanyak 5 liter/hari.
“Jika asumsinya per mobil sebanyak 9 liter/hari maka jumlah kebutuhan belanja BBM naik Rp 2,5 miliar per tahun dari sebelumnya Rp 6,5 miliar menjadi Rp 9,1 miliar per tahun khusus mobil dinas. Itu belum termasuk alokasi sepeda motor dinas yang jumlahnya ratusan,” tandasnya.
Menurut Miko, jatah bensin untuk sepeda motor dinas hanya sebanyak 2 liter/ per hari.
“Jika diasumsikan jumlah total sepeda motor dinas milik Pemkab Karanganyar sebanyak 300 unit dikalikan 2 liter/hari dengan harga pertamax Rp 12.500, maka dalam setahun kebutuhannya sebesar Rp 2,5 miliar per tahun,” pungkasnya. Beni Indra