SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah 15 siswa kelas 5 SDN Sambirejo, Surakarta melakukan nyadran di makam Bonoloyo, Rabu (30/3/2022).
Para siswa tersebut berdoa, menabur bunga, memasang buket dan membersihkan area makam di nisan-nisan para pejuang yang bersimbol bendera merah putih.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh Republik Aeng-aeng. Presiden Republik Aeng-aeng, Mayor Haristaanto mengatakan, nyadran sebagai tradisi kunjung makam memang perlu dikenalkan kepada para siswa.
“Tujuannya agar mereka mengenal leluhurnya, meski mereka tidak mengenal secara pribadi,” ujarnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Dia menjelaskan, nyadran tersebut diperuntukkan bagi para pejuang. Dengan melakukan nyadran di makam para pejuang, harapannya adalah menanamkan rasa patriotisme dan cinta tanah air.
“Momen nyadran dapat mengajarkan arti perjuangan para pahlawan dan semangat cinta tanah air,” ungkap Mayor.
Para siswa sendiri tampak sangat menikmati acara di luar kelas tersebut. Sebagai guru pendamping adalah Danik, guru Bahasa Inggris di sekolah setempat.
Salah satu siswa, Nabila Aulia saat ditanya takutkah nyekar di makam Bonoloyo, dia menjawab tidak takut.
Namun ketika ditanya jika itu dilakukan malam hari, para siswa pun serentak menjawab: “Takuuttt…!” Suhamdani