MAGELANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kehadiran Balkondes PGN Karangrejo di Magelang terbukti menjadi pengungkit kebangkitan ekonomi bagi desa-desa lain di sekitarnya.
Hal itu tidak lepas dari event-event yang digelar Balkondes PGN Karangrejo, salah satunya adalah Festival Balkonjazz 2022.
Pasalnya, dengan hadirnya Balkonjazz 2022, para pengunjung tidak hanya terpusat di Desa Karangrejo saja, namun mereka juga mengunjungi desa-desa sekitar.
Salah satu dampak positifnya, unit-unit usaha di desa sekitar yang sebelumnya sepi atau bahkan mati suri, mulai menunjukkan geliatnya.
Sebagai contoh adalah usaha penangkaran Lebah Madu “Ashfa” di Desa Tanjungsari. Berdiri tahun 1996 lalu, hingga sekarang hasilnya belum dapat maksimal.
Menurut salah satu pegawai Penangkaran Lebah Madu “Ashfa” Desa Tanjungsari, Zudi (35), sentra penangkaran madu tersebut memang belum banyak dikenal masyarakat atau konsumen dari luar.
“Kehadiran Balkondes benar-benar membawa perubahan bagi usaha ini,” ujar dia.
Zudi mencontohkan, kehadiran Balkondes dengan mobil VW yang mengantar wisatawan berjalan-jalan menikmati pemandangan sekitar, membawa efek positif.
Pasalnya, para tamu dan pengunjung diajak mampir ke sentra-sentra usaha yang ada di desa sekitar. Misalnya sentra gula kelapa, budidaya jamur dan sentra penangkaran lebah madu sebagaimana “Asfha”.
Di unit penangkaran lebah madu tersebut, wisatawan diberikan edukasi seputar aneka jenis lebah penghasil madu. Bagaimana cara panen madu, bahkan packaging serta perawatan lebah supaya bisa terus memproduksi madu.
Selain diedukasi, wisatawan juga mendapatkan kesempatan mencicipi madu gratis langsung dari tempat penangkaran lebah madu.
Balkondes PGN Karangrejo merupakan Balkondes yang tergolong paling maju dibandingkan dengan Balkondes desa lain.
“Banyak tamu dari Balkondes PGN Karangrejo kemudian berkeliling ke desa sekitar memakai VW yang disewakan datang ke beberapa sentra seperti penangkaran lebah madu, sentra tahu dan sebagainya. Hal ini membuat desa sekitar menjadi terungkit perekonomiannya,”jelas Zudi.
Sebelumnya, sentra penangkaran madu berdiri sejak 1996 dan dipasarkan door to door dari toko ke toko. Namun pasca didirikan Balkondes, metode penjualan lewat pariwisata dan turis yang datang berkunjung.
“Itu saja kenaikan omzet penjualan sudah 100 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya seraya menambahkan harga madu 250 ml jenis original dipatok harga Rp 110.000 dan memakai Bipolen Rp 150.000.
Senada, salah satu driver VW yang juga pemuda asli Karangrejo, Suji menambahkan, banyaknya even di Balkondes PGN Karangrejo membuat permintaan VW makin meningkat.
“Kami ada 200 VW dengan 4 operator dan ketika ada even besar seperti Festival Balkonjazz 2022 permintaan berjalan-jalan mengelilingi kawasan area wisata,” jelasnya, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Rate sewa VW per dua jam dipatok Rp 400.000. Adapun maraknya persewaan Mobil VW ini mulai sejak 2017 namun belum banyak.
Akan tetapi, lambat laun mulai banyak unit VW yang mengangkut wisatawan mengelilingi tempat-tempat wisata menarik di seputaran Desa Karangrejo seperti Bukit Rhema, Puntuk Setumbu dan sebagainya. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














