Beranda Daerah Boyolali Antisipasi Persebaran Wabah PMK, Boyolali Galakkan Penyemprotan Desinfektan di Pasar Hewan

Antisipasi Persebaran Wabah PMK, Boyolali Galakkan Penyemprotan Desinfektan di Pasar Hewan

Petugas tengah menyemprotkan desinfektan di salah satu dari lima pasar hewan di Boyolali sebagai antisipasi merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pemkab Boyolali bergerak cepat menangani kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi. Dari 15 ekor yang terpapar, 13 diantaranya sudah membaik.

“Pemkab Boyolali langsung bergerak cepat dalam penanganan PMK. Begitu muncul kasus, lokalisasi ternak lantas dilakukan di satu kandang,” ujar Asisten II Bidang Pembangunan Sekda Boyolali, Insan Adi Asmono, Kamis (12/5/2022).

Selain itu, juga dilakukan upaya preventif dengan melakukan penyemprotan disinfektan di lima pasar hewan yang ada di Boyolali. Yakni Pasar Hewan Jelok, Cepogo; Pasar Hewan Ampel serta Pasar Hewan di Nogosari, Karanggede dan Simo.

Gerak cepat tersebut diapresiasi oleh Pemprov Jateng. Sebab, pemkab setempat langsung bergerak dengan melakukan lokalisasi ternak serta pengobatan dan pencegaham melalui penyemprotan disinfektan.

“Sehingga dalam waktu kurang dari satu minggu dari 15 sapi terpapar, 13 sudah membaik,” papar Sekretaris Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah, Hariyanta Nugraha.

Dijelaskan, kasus PMK di Jateng sudah muncul di beberapa daerah, seperti Boyolali dan di Rembang ada 4 ekor tapi sudah sembuh. Kemudian di Pemalang masih diambil sampel, Klaten juga ditemukan suspek.

“PMK bisa disembuhkan dan tidak berbahaya pada manusia. Sejauh ini kasus di Jatemg bisa dikendalikan.”

Ditambahkan, Jateng juga telah meluncurkan program jogo ternak. Masyarakat diminta proaktif dan melaporkan pada petugas jika ditemukan indikasi PMK. Peternak juga harus melakukan lokalisasi hewan yang terpapar sembari menunggu pemeriksaan dan penyuntikan vaksin serta vitamin.

“Kami juga sudah ada unit respon cepat. Dan instruksi penanganan PMK luar biasa. Jogo ternak sudah kita luncurkan untuk tiap ada gejala bisa langsung direspon.”

Ditambahkan, kemampuan mengendalikan paparan PMK didukung dengan upaya preventif. Yakni dengan pemberian vitamin dan vaksinasi pada hewan ternak. Pihaknya juga meminta agar peternak menahan diri dan tidak mendatangkan ternak dari daerah suspek.

Dia berharap kasus PMK tak merebak seperti kasus di Jawa Timur.

“Mudah-mudahan landai dan bisa dilokalisir. Tidak perlu takut dan tetap waspada. Kalau ada gejala langsung lapor. Sementara ini, jangan memasukan ternak dari daerah suspek.” Waskita