Beranda Daerah Solo Diterpa Hoax Menara Ambruk, Pimpro Masjid Sriwedari: Sudah Diteliti Tidak Kerusakan, Itu...

Diterpa Hoax Menara Ambruk, Pimpro Masjid Sriwedari: Sudah Diteliti Tidak Kerusakan, Itu Hanya Halusinasi Warga

Menara Masjid Sriwedari tampak seperti miring karena faktor penglihatan mata. Foto : JSNews/Ando

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Panitia Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta, Farid Sunarto memastikan bahwa kabar menara masjid terlihat mau ambruk itu tidak benar.

Pihaknya memastikan bahwa seluruh tahapan proses pembangunan masjid tersebut sudah sesuai prosedur, bahkan tidak ada kerusakan kontruksi hingga saat ini.

“Tadi saya sudah cek ke beberapa sumber. Jadi itu kayak halusinasi warga saja, saat melihat ke atas ada awan (yang melayang) dekat (menara). Karena dari kontraktor, PT Wika juga menyatakan nggak ada laporan malkonstruksi, kerusakan atau retak sampai saat ini tidak ada,” tegas Wakil Sekretaris Panitia Pembangunan MTSS, dihubungi melalui sambungan telefon.

Pihaknya berharap perlunya edukasi terhadap warga, agar tak reaktif dalam menanggapi isu tak bertanggungjawab, termasuk dalam info menara ambruk minggu pagi.

“Jadi perlu adanya validasi terlebih dahulu, soalnya kejadian itu sudah merugikan pedagang dan orang-orang yang berolahraga. Padahal masjidnya juga nggak kenapa-kenapa. Apalagi masjid itu dibangun PT Wika dengan teknologi Austria yang sangat canggih lho,” kata Farid Sunarto.

Perlu diketahui, meski pelaksanaan pembangunan Masjid Sriwedari mandek beberapa lama, Panitia Pembangunan memastikan bahwa seluruh tahapan kontruksi telah dilakukan sesuai ketentuan dan standar keamanan yang tinggi.

Baca Juga :  Kemenkomdigi Kerjasama dengan Indosat Ooredoo Hytchison Perkuat Ekosistem Digital

Hingga saat ini Masjid megah di jantung kota itu terhenti di progres pembangunan lantaran terkendala masalah pendanaan pembangunan yang membutuhkan anggaran Rp 180-an miliar tersebut (dari anggaran semula Rp 165 miliar).

“Kalau kontruksinya sudah 100 persen, kekurangan hanya finishing dinding, pemasangan panel, lampu, elektrikal, lantai dan penataan lanskap. Jadi keseluruhan prosesnya sudah 85 persen. Proyeknya sekarang berhenti ya karena masalah dana, bukan faktor lain,” tegas dia.

Sementara itu, Pimpro Pembangunan, Agung Budianto memastikan seluruh tahapan kontruksi dilakukan dengan baik sesuai dengan tahapan pembangunan dan telah dinilai oleh pihak konsultan terkait keamanan hingga standarisasi bangunanya.

Oleh sebab itu terkait kabar menara ambruk itu ia pastikan hanya hoax yang merugikan masyarakat. “Mohon maaf, itu hanya hoaks. Kami ada pelaporan secara resmi di panitia. Desain juga udah ada, secara teknis juga sudah dinilai tim UNS (konsultan) dan pihak lainnya. Artinya semua sudah sesuai desain, tidak ada yang keliru dengan pembangunannya. Info ini kan terjadi tidak dalam gempa atau tidak dalam bencana apapun. Masjid dan menara juga sudah berdiri tiga tahun ini dan tidak ada laporan kerusakan, kalau cuma hoax tidak perlu ditanggapi serius,” papar dia via sambungan telepon.

Baca Juga :  Himpunan Ratna Busana Luncurkan Buku 14 Tahun Perjalanan Berkiprah di Indonesia

Di sisi lain ia membenarkan pembangunan Masjid Sriwedari terjadi karena masalah pendanaan terkait pelaksanaan proyek tersebut. Masalah pendanaan yang belum kelar ini dipandang lebih mendesak untuk diselesaikan daripada isu hoax yang terjadi pada Minggu ini.

“Kalau mau lebih serius, kapan mau dibayar? itu yang lebih penting. Harus mendorong warga Solo untuk sama-sama nyengkuyung masjid ini. Nilai kontrak itu Rp 165 miliar belum dengan tambahannya, lengkapnya ke panitia atau ke Pemkot saja,” tegas Agung Budianto. (Ando)