Beranda Daerah Solo Gibran Geram, Punguti Sampah di Car Free Day. Pedagang dan Pengunjung CFD...

Gibran Geram, Punguti Sampah di Car Free Day. Pedagang dan Pengunjung CFD Masih Buang Sampah Sembarangan

Gibran Rakabuming saat memunguti sampah di area CFD yang dibuang para pengunjung dan pedagang. Foto: JSNews/Ando

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Kesadaran masyarakat menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya saat Car Free Day dinilai masih sangat kurang. Sampah masih banyak berserakan dan minimnya kepedulian pedagang dan pengunjung untuk membuang sampah di tempatnya. Hal itu membuat Walikota Solo, Gibran Rakabuming geram.

Gibran terjun langsung memunguti sampah-sampah yang dibuang di atas taman maupun di jalanan di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Hal itu dilakukan Gibran saat melakukan pemantauan dan inspeksi pelaksanaan Car Free Day.

Misalnya di depan Solo Grand Mall, Gibran terlihat tak bisa menyembunyikan kekecewaannya saat mendapati sampah berserakan di taman maupun di area citiwalk. Ia memunguti sampah-sampah plastik minuman yang tergeletak di atas-atas taman.

“Wis , tinggal saja tak resiki (Sudah, tinggal saja biar saya bersihkan,” sindir Gibran kepada seorang pedagang yang membiarkan sampah berserakan di sekitarnya.

Gibran juga menemui sampah-sampah plastik yang berada di trotoar jalan, dengan warga yang berada di sampingnya. Namun para pengunjung dan pedagang tak mau mengambili sampah-sampah tersebut.

Saat ditemui, Gibran merasa kecewa kesadaran warga masyarakat masih sangat kurang menjaga kebersihan terutama membuang sampah pada tempatnya. Padahal sudah disediakan tempat sampah di kawasan seputar CFD.

Situasi car free day minggu kedua ini lebih ramai daripada minggu yang pertama. Gibran akan memperbanyak tempat sampah. “Tempat sampahnya nanti kita perbanyak, yang aktif mengambil juga diperbanyak. Ada yang kesadarannya masih kurang, ada yang duduk di atas taman juga. Eman kalau tamannya rusak, buang sampah kebanyakan di taman, ini lebih ramai juga,” jelasnya.

Baca Juga :  Kampanye Terakhir, Respati-Astrid Apresiasi Antusiasme Seluruh Pendukung dan Parpol Pengusung

Gibran kembali menegaskan, warga masyarakat boleh berjualan tapi dilarang berjualan di atas taman milik pemerintah Kota Surakarta. “Boleh jualan, tapi jangan gelar tikar di atas taman. Jangan goreng-goreng merusak paving, jualan gak apa-apa. Minggu depan tempat sampahnya kita perbanyak, petugasnya kita perbanyak yang aktif ambili. Nanti juga kita evaluasi lagi,” pungkasnya.

Sementara itu Heru Sunardi, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, mengutarakan pihaknya sudah memberikan edukasi pada para pedagang terkait kebersihan lingkungan. “Sebenarnya pedagang harus membawa kantong plastik sampah.  Kedua mereka bertanggung jawab atas kebersihan lingkungannya.  Apabila ada pengunjung tidak membuang sampah pada tempatnya itu kewajibannya pedagang,” ucap Heru.

Menurut Heru, pihaknya juga sudah memberikan gertakan pada para pedagang. “Kalau di lingkungannya ada sampah berceceran semua, tanggung jawab masing masing di lokasi. Saya istilahnya gertak, ini juga sudah diinspeksi pak wali. Kita sudah monitor ternyata ga bersih apalagi taman digelari tikar itukan melanggar. Kalau tidak mengubah edukasi tak tutup ga boleh jualan, istilahnya saya shock terapi lewat kata kata,” paparnya.

Baca Juga :  Penutupan PKW, PKBM Syifa Solo Bekali Peserta Kemandirian Wirausaha

Di lain pihak, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Gatot Sutanto mengatakan pihaknya sudah menaruh 20 tempat sampah ditambah 6 tempat sampah ukuran besar di sepanjang Carfreeday.

“Tapi tetep bludak aja ya, kami juga sudah menurunkan 60 personil petugas kebersihan. Kedepan nanti tetap dipantau begitu penuh langsung diambil. Memang produksi sampahnya lebih banyak minggu kedua ini,” paparnya.

Pihaknya belum dapat mendata berapa jumlah sampah yang dihasilkan dari minggu kedua. Namun pada minggu pertama jumlah sampah di carfreeday mencapai 1 ton lebih. (Ando)