SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penemuan mayat bayi di tepi Sungai Bengawan Solo wilayah Kembangan, Sidodadi, Kecamatan Masaran, Sragen Sabtu (7/5/1022) pagi menyisakan fakta miris.
Penemuan bayi mungil yang diduga belum lama dilahirkan dan sengaja dibuang itu makin memperpanjang daftar kasus pembuangan bayi tak berdosa.
Tercatat ada 5 kasus bayi yang dibuang dalam kurun dua tahun terakhir. Namun dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , belum ada satu pun yang hingga kini bisa terungkap oleh pihak kepolisian.
Kurangnya saksi diklaim menjadi alasan polisi kesulitan menguak siapa pelaku pembuang bayi-bayi tak berdosa itu.
Lima kasus pembuangan mayat bayi yang hingga kini masih misteri tersebut di antaranya di Masaran pekan lalu.
Sesosok mayat bayi laki-laki ditemukan tergeletak di tepi sungai tepatnya di Dukuh Kembangan RT 28/7, Desa Sidodadi, Masaran, Sabtu (7/5/2022) pagi.
Diduga bayi mungil itu barusaja dilahirkan dan dibuang oleh pelaku tak bertanggungjawab.
Data yang dihimpun di lapangan, mayat bayi itu ditemukan oleh warga sekitar pukul 04.00 WIB. Dari kondisinya, bayi tersebut diperkirakan berusia seminggu dan meninggal tiga hari sebelumnya.
Kasus kedua yang belum pernah terungkap adalah penemuan mayat bayi perempuan di Sungai Dawung, Dukuh Ceme perbatasan Desa Wonotolo dan Plosorejo, Kecamatan Gondang, Selasa (5/10/2021) petang.
Saat ditemukan, kondisi jasad bayi itu terbungkus kantong plastik hitam. Ari-ari bayi juga masih lengkap yang menandakan bayi itu belum lama dilahirkan.
Diduga kuat bagi malang itu sengaja dibuang dari atas jembatan setinggi 10 meter.
Data yang dihimpun di lapangan, jasad bayi merah itu diketahui pukul 16.00 WIB oleh warga sekitar. Posisi ditemukan ada di daratan tengah sungai yang mengering.
Kasus ketiga adalah penemuan mayat bayi ditemukan di pinggir aliran sungai Bengawan Solo Dukuh Pilang RT 10, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kamis (18/3/2021) silam.
Jasad janin itu ditemukan oleh warga bernama Subur saat hendak memancing di sungai lokasi kejadian. Sempat dikira bangkai, setelah didekati ternyata adalah jasad janin yang tersangkut di ranting pohon bambu.
Hasil identifikasi, ciri-ciri jasad bayi itu berjenis kelamin perempuan, umur orok bayi diperkirakan sekitar 5 bulan. Dan panjang orok bayi kurang lebih 30 cm.
Keempat adalah penemuan mayat bayi, Senin (15/3/2021) terbungkus tas merah di aliran irigasi atau parit sawah di Kampung Wonowongso RT 2 Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen.
Diduga kuat, bayi itu sengaja dibuang tak lama setelah dilahirkan.
Kasus kelima yang juga masih misteri adalah penemuan mayat bayi mengambang di aliran Kedung Kepu sungai Sawur, Dukuh Winong Rt 22, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sabtu (8/3/2021).
Mayat bayi itu ditemukan sudah membusuk dan diperkirakan dua tiga hari dibuang. Kondisinya tali pusar terpotong tidak sempurna diduga lahir tidak dibantu petugas medis. Wardoyo