Beranda Daerah Boyolali Woro- woro! Mulai Besok Pagi, Seluruh Pasar Hewan di Boyolali Ditutup Sementara

Woro- woro! Mulai Besok Pagi, Seluruh Pasar Hewan di Boyolali Ditutup Sementara

Pasar-pasar hewan di Boyolali ditutup sementara, kecuali Pasar Jelog, Cepogo  masih buka setiap pasaran pahing / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemkab Boyolali memutuskan menutup sementara seluruh pasar hewan yang ada di wilayah setempat.

Penutupan tersebut bertujuan untuk mengantisipasi merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Menurut Kepala UPT Pasar Hewan Disperindag Boyolali, Sapto Hadi Darmono, penutupan dilakukan mulai 27 Mei sampai 10 Juni mendatang.

Namun, untuk Pasar Hewan Jelok, Kecamatan Cepogo masih buka pada hari pasaran pahing, Kamis (26/5/2022).

Penutupan berlaku untuk lima pasar hewan di seluruh Boyolali. Yaitu, Pasar Hewan Jelok; Pasar Hewan Karanggde; Pasar Hewan Nogosari; Simo dan Ampel. Penutupan ini dalam rangka penanggulangan dan pengendalian PMK.

“Kami sudah memberitahu lewat perkumpulan pedagang sapi maupun memasang pengumuman di pasar hewan yang ada,” katanya.

Penutupan ini dilakukan untuk membatasi lalu lintas ternak dari luar daerah agar tidak masuk ke Boyolali.

Meski hasil pemeriksaan ternak di pasar hewan masih nihil temuan. Namun, hal tersebut menjadi kewaspadaan bagi pemkab.

“Untuk di pasar sampai hari belum ada temuan. Memang ada temuan ternak suhu badan tinggi, tapi bukan PMK. Dan langsung diobati dan dipantau dari dokter hewan dari Puskeswan terdekat.”

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI, Adik Sasongko Membahas Tantangan NKRI di Era Digital

Senada, Kepala Dinas Perternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengakui, pihaknya telah mengajukan permohonan penutupan pasar hewan kepada Bupati. Bahkan, permohonan tersebut sudah disetujui. Penutupan sementara pasar hewan berlangsung selama 15 hari.

Diungkapkan, saat ini pasar hewan di daerah tetangga hampir semuanya juga ditutup. Jika pasar hewan di Boyolali tetap buka, maka dikhawatirkan para pedagang dari luar daerah banyak yang masuk Boyolali.

“Ini yang membuat kami khawatir. Kalau tidak bisa mengendalikan, berpotensi meluasnya penyebaran PMK.”

Terkait kasus PMK di Boyolali, dia menyebut ada 21 ternak yang terpapar. Yakni 15 ternak di Dukuh Gatak, Desa Singosari, Kecamatan Mojosongo. Namun 14 sapi yang terpapar dinyatakan sembuh.

Kasus serupa ditemukan di Dukuh Godeg, Desa Ngenden, Kecamatan Ampel. Ada enam ternak terpapar, tiga ekor sapi dan tiga ekor kambing. Pihaknya kemudian melakukan  tracing pada 1.009 ternak di seluruh Boyolali pada minggu lalu.

Baca Juga :  Sosialisasi 4 Pilar DPR RI, Adik Sasongko Membahas Tantangan NKRI di Era Digital

“Tracing dilakukan ditingkat peternak maupun pasar hewan. Ada sebanyak 28 ternak yang dinyatakan suspek PMK. Namun sudah kami tangani dengan lokalisasi ternak dan penyuntikan vitamin.” Waskita

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.