SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM ––Sebanyak 10 ekor sapi di Solo terkonfirmasi tertular penyakit mulut dan kuku (PMK). Dua di antaranya berada di Kelurahan Banyuanyar, kemudian 8 sisanya berada di Kelurahan Mojosongo, di Dusun Jatirejo.
Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surakarta, Eko Nugroho Isbandijarso, dua ekor sapi tersebut sudah terkonfirmasi PMK sejak 14 hari yang lalu. Sedangkan 8 ekor sapi sisanya baru sekitar 1 mingguan ini.
“Dua ekor di Kelurahan Banyuanyar, kalau yang 8 ada di Kelurahan Mojosongo di Dusun Jantirejo kebanyakan yang di gembalakan di TPA. Saat ini sedang dalam proses pengobatan, yang 2 sudah membaik, lalu yang lainnya dalam proses pengobatan dan menuju ke kesembuhan,” ungkap Eko Nugroho, dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu, (18/6/2022)
Sapi-sapi yang terjangkit PMK tersebut utamanya memiliki gejala seperti yang ditunjukkan pada umumnya. Seperti luka-luka di sekitar lidah dan mulut, dan ada pula di telapak kaki.
“Karena penularan sangat cepat, kita sudah berusaha pencegahannya dengan melakukan disenfeksi untuk kandang kandang yang berada di sekitar tempat yang terkena PMK. Dan juga kandang-kandang yang di sekitar lokasi penemuan itu. Ya, ini kalau lokasi sapi kebanyakan di Kelurahan Mojosongo kebanyakan disitu. Kita akan monitoring terus,” imbuh Eko.
Menjelang penyembelihan hewan qurban di Hari Raya Idul Adha, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surakarta juga sudah melakukan beberapa persiapan.
Pihaknya sudah mengadakan sosialisasi pada takmir masjid ataupun panitia hewan qurban di 5 kecamatan di Solo mulai dari tanggal 14-15 kemarin.
“Harapannya dengan sosialisasi masyarakat bisa mengetahui nanti kalau mau mengambil hewan dari luar Solo. Karena kebanyakan hewan didatangkan dari luar Solo, bisa mengantisipasi mendapatkan ternak yang baik yang sehat tidak ada kecenderungan penyakit PMK tersebut,” jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surakarta, Eko Nugroho Isbandijarso, juga mengharapkan masing-masing memiliki surat kesehatan hewan dari daerah asal.
“Selain sosialisasi pada takmir masjid juga nanti sosialisasi dengan para pedagang yang ada di Solo. Syarat syaratnya perkandangan dan sebagainya ada isolasi. Jadi apabila ada ternak yang diindikasikan terkena pmk, diutamakan untuk diisolasi,” katanya.
Pihaknya juga mengatakan akan melibatkan 60 orang petugas dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surakarta untuk memonitoring dari sebelum idul adha sampai dengan nanti akhir hari tasrik pelaksanaan pemotongan hewan qurban. (Ando)