SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih menyebutkan tingkat bahaya varian baru covid-19 bagi warga yang belum mendapatkan vaksin. Terkait hal itu, pihaknya akan terus menggenjot capaian vaksinasi meski antusiasme masyarakat rendah.
Siti mengungkapkaan, DKK Solo telah mencatatkan kematian akibat covid-19 pada warga usia 40an tahun tanpa komorbid. Ternyata, pasien tersebut belum mendapatka vaaksinasi covid-19.
“Dengan dirinya terlindungi, maka resiko terpapar covid-19 lebih rendah. Apalagi adanya varian baru, beberapa waktu lalu ada kematian umur 44 tahun tidak ada komorbid. Dan pasien belum vaksin,” ujarnya, Rabu (15/6/2022).
Sampai saat ini, Siti menambahkan, capaian vaksinasi booster di Solo meencapaai 56, 1 persen. Dia menegaskan tenaga kesehatan (nakes) layanan vaksinasi dan pasokan vaksin siap.
“Saya harus tetap mengejar, minimal bisa 70 persen. Nakes dan vaksin kita siap, ayo masyarakat cepat-cepat. Varian baru sangat berbahaya, karena kita tidak mengerti kondisi fisik kita. Maka kita harus membuat benteng, salah satunya dengan vaksin,” imbuhnya.
Di sisi lain, Siti mengungkapkan, apapun varian covid-19 yang bermunculan, vaksinasi merupakan benteng terbaik meminimalisir paparan covid-19.
“Ndak usah memikirkan variannya apa, yang penting kita punya benteng. Masker boleh dilepas di tempat terbuka yang tidak terjadi kerumunan. Tapi tidak harus dilepas, dipakai terus lebih baik,” tukasnya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















