Beranda Daerah Wonogiri Error Server, Titik Domisili Pendaftar PPDB Wonogiri Ada yang Bergeser Sampai Jakarta

Error Server, Titik Domisili Pendaftar PPDB Wonogiri Ada yang Bergeser Sampai Jakarta

Ilustrasi PPDB online / tempo.co

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Permasalahan seputar penerimaan peserta didik baru atau PPDB SMA/K terjadi di Wonogiri.

Dimana ada sejumlah calon siswa yang tidak bisa mendaftar di SMKN Puhpelem Wonogiri.

Padahal mereka terbilang tetangga seolah tersebut alias berdomisili di Desa Puhpelem Wonogiri.

Usut punya usut fakta itu disebabkan karena errornya server hingga alamat mereka terbaca jauh dari alamat sebenarnya.

Informasi yang dihimpun wartawan di Wonogiri, sejumlah keluarga anak atau calon siswa juga sudah mencoba mendatangi SMKN Puhpelem Wonogiri untuk mencari solusi terkait hal tersebut.

Pendamping orang tua siswa Muhammad Eko Setiyono mengatakan permasalahan itu muncul saat pendaftar memasukan alamat domisili di titik yang tepat. Namun, pada saat melakukan konfirmasi ulang titik domisili anak bergeser.

“Ada yang geser ke kecamatan lain bahkan ada yang geser ke Jakarta,” ujar dia, Kamis (30/6/2022).

Sejumlah orang tua siswa yang memiliki masalah serupa akhirnya mendatangi SMKN Puhpelem Wonogiri untuk mendapatkan kejelasan. Para orang tua mendapatkan informasi bahwa ada error yang terjadi di sistem dan itu tidak bisa diperbaiki oleh pihak sekolah dan harus lewat provinsi.

Baca Juga :  CMK dan Mitra Desa Inovasi Unggulan Pemkab Wonogiri dalam IGA 2024

“Padahal itu anak asli Puhpelem,” tandas Eko

Salah satu orang tua siswa Dwiningsih menilai seharusnya putranya bisa mendaftar lewat jalur domisili karena masih berdomisili di wilayah Gedangan Desa Puhpelem. Namun karena error yang terjadi, alamat berpindah ke Kecamatan Sidoharjo.

“Akhirnya mendaftar lewat jalur prestasi. Tidak bisa daftar jalur zonasi (domisili). Tadi ada sekitar lima orang yang nasibnya sama,” kata Dwiningsih.

Namun, dia mengaku takut putranya tak masuk ke sekolah itu. Dwi ketar-ketir karena ada potensi putranya tak lolos penerimaan di sekolah tersebut.

Dwi mengaku mendapatkan opsi dari pihak sekolah jika anak bisa mendaftar ke SMAN 1 Purwantoro Wonogiri. Namun dia merasa keberatan jika sang anak harus bersekolah disana.

“Kalau sekolahnya dekat ‘kan bisa ngirit, kalau sekolah jauh ada tambahan biaya di perjalanannya. Wong sekolah yang dekat ada kok harus yang jauh. Anaknya juga penginnya di SMKN Puhpelem Wonogiri. Daftarnya jurusan Pemasaran,” papar Dwiningsih.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN UNS Ajarkan Warga  Ngelo Ubah Limbah Jadi Pupuk Organik Cair

Sementara itu, Kepala SMKN Puhpelem Wonogiri Nanang Nurdiyanto menjelaskan pihak sekolah hanya sebatas operator, sementara sistemnya dibuat oleh provinsi. Pihaknya hanya menginput data alamat siswa.

Pihaknya juga tidak bisa membuka pilihan untuk mengedit lokasi di server yang ada. Masih menunggu petunjuk dari Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Tengah terkait permasalahan itu. Aris Arianto