
SURAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UNS Surakarta menyelenggarakan lokakarya dan pendapingan bertema “Workshop Pemberdayaan Guru dengan Penerapan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP pada Masa Pandemi dan Pascapandemi”.
Lokakarya yang berlangsung pada Senin (13/6/2022) di SMP Negeri 1 Surakarta tersebut secara teknis dilakukan oleh tim Pengabdian Kepada Masyarakat Kelompok Riset Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Tim riset diketuai oleh Prof Dr Suyitno, MPd dengan anggota sejumlah dosen yakni Ari Suryawati Secio Chaesar, SPd MPd, Prof Dr Andayani, MPd dan Dr Arif Setyawan, SHum, MPd.
Melalui rilisnya ke Joglosemarnews dijelaskan, kegiatan itu dilakukan sebagai bentuk pelaksanakan Tridarma perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut dilakkan dengan menjalin kerja sama antara Prodi Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia dengan MGMP Bahasa Indonesia Kota Surakarta.
Dalam sambutannya, Prof Suyitno menyampaikan bahwa kegiatan pemberdayaan itu merupakan bentuk pengabdian para dosen kepada masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan salah satu tugas dosen untuk mengabdi. Harapannya, dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia,” terang Prof Suyitno.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof Dr Andayani, MPd yang mengangkat tema “Problem Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Edutainment di Sekolah Mengenah Pertama pada Era Digital dalam Konteks Merdeka Belajar.”
Ia mengatakan, pembelajaran Bahasa Indonesia di era digital perlu mengusung pembelajaran yang edutainment, yakni model pembelajaran yang dipadukan dengan hiburan sehingga lebih banyak diminati.
“Konsep edutainment berarti memadukan aspek education dan entertainment. Ini merujuk pada proses pembelajaran yang menyenangkan dan menggembirakan,” paparnya.
Menurut Andayani, konsep edutainment dapat ditempuh melalui beberapa cara, seperti menggunakan demonstrasi, menerapkan penggunaan multimedia, menggunakan musik dan lagu.
Di samping itu juga dapat dilakukan dengan menggabungkan pendidikan dengan permainan, menyelipkan humor yang berhubungan dengan pendidikan, menggunakan pendekatan proses dan metode bermain peran pada pendidikan serta memberi makna pada setiap langkah.
Sementara itu, pemateri yang lain, Ari Suryawati Secio Chaesar, SPd, MPd mengusung tema “Penerapan Pendekatan Proses dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Pertama.”
Menurutnya, pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis proses merupakan pengembangan dari teori konstruktivisme yang menekankan pada pengalaman dan proses pemaknaan. Pembelajaran berbasis proses dilakukan bersama dan bersifat kontekstual.
“Dalam pembelajaran berbasis proses dilakukan melalui upaya penghubungan dengan konteks situasional,” papar dia.
Pendekatan proses dalam pembelajaran membaca dapat, dijelaskan Suryawati, diakukan melalui beberapa tahap. Antara lain adalah persiapan membaca, membaca, merespon, mengeksplorasi teks serta memperluas interpretasi.
Kegiatan diakhiri dengan diskusi, tanya jawab, dan pesan bagi guru-guru bahasa Indonesia. Prof Andayani Berharap, guru-guru konsisten mengajar bahasa Indonesia terutama pada keterampilan berbahasa, sikap berbahasa dan sikap menghargai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Suhamdani
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














