YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sampai sejauh ini, status Merapi masih berada di level III atau Siaga. Penetapan status itu merujuk pada hasil amatan BPPTKG Yogyakarta sepanjang 6 jam terakhir, tepatnya pukul 00.00-06.00 WIB, pada Minggu (19/6/2022).
Menurut amatan BPPTKG, Gunung Merapi terpantau meluncurkan 2 kali guguran lava pijar pada Minggu (19/6/2022).
“Teramati 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya,” Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso.
Sementara itu, hasil amatan visual lain menunjukkan adanya asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal. Tingginya sekitar 20-80 m di atas puncak kawah.
“Untuk cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah barat. Suhu udara 16.4-20 °C, kelembaban udara 63-99.3 persen, dan tekanan udara 760.1-956 mmHg,” sambungnya.
Sementara itu, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Agus meminta masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, terutama untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
“Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” tuturnya.