Beranda Daerah Solo Warga Pasar Kliwon Solo Kesulitan Zonasi PPDB SMA,  Gibran Usulkan SMA 2...

Warga Pasar Kliwon Solo Kesulitan Zonasi PPDB SMA,  Gibran Usulkan SMA 2 Dibuat Cabang

SMA 2 Surakarta

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Wilayah Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, hingga masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 belum juga memiliki sekolahan tingkat SMA/SMK Negeri.

Hal ini membuat lulusan SMP di wilayah tersebut kesulitan untuk mendaftar PPDB dengan sistem zonasi.

Walikota Solo, Gibran Rakabuming, ketika dikonfirmasi berjanji akan mencarikan solusi terkait permasalahan tersebut. Dirinya mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan memberikan solusi untuk menambah jumlah SMA.

“Memang solusinya nambah SMA, makanya kami menyetujui penambahan SMA 2 Cabang. Solusinya itu aja nambah SMA, jadi nanti ada 2 cabang. Ngko nek isih kurang golekke panggon neh (nanti kalau masih kurang dicarikan tempat lagi),” ungkap Gibran

Ditanya perkiraan lokasi SMA tersebut, Gibran menjawab akan berada di Kelurahan Mojo. “Nanti di Mojo. SMA di Solo memang masih kurang, makanya saya minta Pak Gubernur ditambah. Laweyan juga masih kurang lho,” jelasnya.

Baca Juga :  FGM Jateng Gelar School Leadership Summit 2025, Bahas Penguatan Mutu Sekolah Muhammadiyah

Pengurusan administrasi yang lebih gampang dan lebih cepat. Menjadi pertimbangan Gibran memilih SMA 2 dibuat menjadi 2 cabang. “Ya, biar administrasinya lebih gampang, biar cepet-cepet aja, cabang aja. Yang ready juga, pokoknya yang cepet-cepet. Soalnya kalau ga ditambah permasalahannya tiap tahun sama. Sekolahannya kurang, saya mengakui itu,” tandasnya.

Sementara itu Kacabdin (Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Wilayah 7, Suratno membenarkan bahwa dirinya telah berkoordinasi dan berkonsultasi  dengan walikota sampai pada penyerahan tanah hibah yang akan digunakan untuk membangun SMA 2 sebagai solusi jangka menengah dan jangka panjang.

“Tanah hibah di Kelurahan Mojo, deket Rumah Sakit Bung Karno. Ini kita urus legal formalnya dulu. Koordinasi di tingkat Provinsi Jateng juga soal penganggaran dan perencanaan. Target selesai belum bisa bilang. Kalau urusan tanah sudah clear baru berjalan ke tahapan selanjutnya,” pungkas Suratno. (Ando)

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.