Beranda Daerah Sragen Warga Resah, Beredar Kabar Pak Bayan di Sragen yang Renggut Keperawanan Siswi...

Warga Resah, Beredar Kabar Pak Bayan di Sragen yang Renggut Keperawanan Siswi SMK Hingga Hamil, Mau Menikahi Karena Terpaksa

Ilustrasi gadis ABG atau siswi pelajar dalam masalah. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus oknum kepala dusun (Kadus) atau bayan di sebuah desa di Kecamatan Kedawung, Sragen berinisial SWD (52) yang tega menghamili siswi kelas 2 SMK di desanya berinisial N (18) hingga melahirkan bayi, kembali jadi perbincangan warga.

Meski sudah sanggup bertanggungjawab menikahi, namun warga masih terusik dan  mempertanyakan oknum Kadus paruh baya itu yang sempat terdengar melontarkan kata terpaksa.

Kata terpaksa itulah yang memunculkan kekhawatiran nasib siswi itu jika kelak benar-benar dinikahi dan berumahtangga dengan sang Kadus yang usianya terpaut hampir 34 tahun itu.

“Iya, warga banyak yang kepikiran itu. Karena oknum Pak Bayan itu sempat bilang ya terpaksa tak nikahi. Kata-kata terpaksa itu yang bikin geregetan. Takutnya nanti kalau benar-benar dinikahi karena terpaksa kan malah kasihan anaknya,” ujar TR, salah satu tokoh warga desa setempat kepada wartawan, Rabu (22/6/2022).

Menurutnya, kesanggupan oknum bayan yang usianya setara dengan bapak siswi itu sebenarnya sempat membawa kelegaan di kalangan warga.

Akan tetapi ketika kemudian berembus kabar terpaksa menikahi, hal itu memicu dilema baru.

Terlebih dampak psikis karena perbedaan usia yang hampir 34 tahun dinilai bukan sesuatu yang mudah untuk dijalani.

“Harapan warga, kalau memang berani berbuat ya harus berani tanggungjawab dengan ikhlas. Kasihan nanti masa depan anaknya,” timpal SY, warga lainnya.

Sebelumnya, kasus itu sempat menggemparkan. Setelah sempat 2 pekan tanpa reaksi sejak kelahiran bayi, akhirnya Kadus paruh baya yang berstatus duda itu mengakui dan siap bertanggungjawab menikahi.

Baca Juga :  Wulan Purnama Sari, Anggota DPRD Jateng, Ajak Generasi Muda Sragen Promosikan Budaya Jawa Lewat Media Sosial

Pengakuan itu terungkap ketika Pak Bayan yang berstatus duda itu, dipanggil ke balai desa oleh Bu Camat Kedawung, Endang Widayanti bersama Kadesnya, Agus, Senin (20/6/2022) siang.

Di hadapan Camat, Bayan SWD akhirnya mengakui bahwa perbuatannya dengan siswi berinisial N itu dan siap bertanggungjawab.

Sebelumnya siswi kelas XI di salah satu SMK negeri di Sragen terlebih dahulu membuat surat pernyataan bahwa dia hanya melakukannya dengan satu orang pria yang tak lain adalah Pak Bayan.

“Alhamdulillah sudah rampung. Pagi tadi saya undang Pak Kadesnya dulu. Terus jam 12.30 WIB saya undang Pak Bayan DO (SWD) selaku terduga pertama untuk datang ke balai desa. Kita rapatkan dan kita mediasi, intinya dari Pak Bayan sudah mengakui perbuatannya dan siap menikahi,” papar Camat kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/6/2022).

Dalam klarifikasi itu, pihaknya sempat memanggil keluarga dari siswi tersebut. Pada intinya keluarga tidak mengajukan tuntutan apapun.

Lantas Pak Bayan kemudian menyatakan sudah siap bertanggungjawab untuk memperistri siswi yang sudah melahirkan bayi laki-laki hasil hubungan mereka dua pekan lalu.

“Dan ternyata ini proses pengajuan nikahnya sudah sampai ke KUA,” jelas Endang.

Ia memastikan permasalahan itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Ihwal kelanjutan sekolah siswi itu, ia sangat berharap karena masih usia pelajar, keluarga mensupport agar yang bersangkutan mau untuk tetap melanjutkan studinya.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

“Minimal selesai SMK. Kami terus mensupport agar mau melanjutkan sekolahnya. Karena tinggal satu tahun lagi,” imbuhnya.

Kasus itu juga sempat menjadi misteri besar di kalangan warga. Pasalnya siswi itu diketahui melahirkan bayi dan tidak diketahui siapa pria yang menabur benih di rahimnya.

Ironisnya, sejak diketahui melahirkan bayi di Puskesmas sekitar dua pekan silam, keluarga dan siswi itu mendadak cenderung tertutup.

Saat didesak warga siapa pelakunya, siswi tersebut dan keluarga justru cenderung menutupi dan seolah dalam tekanan.

Kasus itu baru terbongkar setelah mencuat berita dan akhirnya Muspika turun tangan.

Tabir pelaku akhirnya terkuak setelah siswi itu akhirnya membuat surat pernyataan bahwa dia hanya melakukan dengan Pak Bayan. Barulah kemudian Pak Bayan mengakui dan siap bertanggungjawab menikahi. Wardoyo