
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Sepinya dan kian meredupnya aura Sentra Kuliner Veteran di Jalan Brigjen Katamso Sragen, membuat gerah Pemkab.
Sebanyak 17 dari 21 pedagang penghuni sentra kuliner di samping Taman Kuliner Kartini dipanggil untuk perbaikan pengelolaan, beberapa hari lalu.
Pemanggilan itu dilakukan untuk menyusun konsep baru perombakan atau penataan ulang sentra kuliner yang awalnya digadang-gadang jadi ikon pusat kuliner papan atas itu.
Assisten 2 Setda Sragen, Tugiyono mengatakan dari 21 kios yang ada di Sentra Kuliner Veteran, sebanyak 17 pedagang atau penghuni hadir memenuhi undangan dan 3 pedagang absen karena sudah tutup serta menyerahkan kuncinya.
โMereka kita undang bersama Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag). Intinya kita dorong bagaimana mengaktifkan kembali dan semua bisa jualan lagi. Bagaimana memulai manajemen baru agar ramai kembali. Karena semua tahu sejak pandemi sampai sekarang di situ sepi sekali,โ paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (27/7/2022).
Menurutnya, perlu dilakukan rebranding atau penataan kembali di pusat kuliner Veteran. Hal itu diperlukan untuk membangkitkan kembali keramaian seperti di awal pembukaan.
Dari hasil pembahasan, dipandang perlu strategi manajemen baru untuk merubah suasana agar lebih menarik pengunjung.
Tugiyono menguraikan ada beberapa konsep perombakan yang bakal dilakukan. Di antaranya menambah sarana untuk pengunjung yakni payung-payung tenda di halaman Sentra Kuliner Veteran.
Payung-payung itu diharapkan bisa membuat pengunjung lebih leluasa untuk singgah dan memilih menu sesuai keinginan serta kekuatan kantongnya.
Kehadiran payung-payung itu juga untuk menambah kesan ramai dan rasa nyaman pengunjung tanpa harus sungkan dengan pemilik kios.
โKalau saat ini kan kursi ada di depan kios-kios. Maaf, itu kadang kalau ada pengunjung yang sangunya agak mepet atau kadang mereka yang malu-malu akan sungkan untuk duduk memilih kios. Dengan tempat duduk ditarik ke tengah dan diberi payung, nanti pengunjung bisa leluasa duduk dan memilih menu sesuai selera,โ urainya.
Lantas, penataan juga perlu dilakukan untuk perparkiran. Kemudian kondisi taman di depan kios yang dobel dengan pohon besar dinilai tidak efektif dan memberi kesan riweh bagi pengunjung yang membawa kendaraan.
Selain itu, menurutnya harus ada terobosan dari para pedagang dan paguyuban untuk promosi maupun menambah sarana hiburan misalnya live music untuk menarik pengunjung.
โTak kalah penting, harus ada kesungguhan pedagang dan ketegasan pengelola. Harus didorong agar semua buka sehingga suasana akan ramai dan pilihan menu makin banyak serta saling melengkapi,โ terangnya.
Terpisah, Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto membenarkan dari 21 penghuni kios, ada 17 yang hadir dan 3 kios tutup lantaran dimungkinkan tidak sesuai prospek mereka.
Menurutnya, pemanggilan itu dilakukan dalam rangka memaksimalkan kembali potensi Sentra Kuliner Veteran dan semua kios bisa buka kembali.
Dalam pertemuan itu, Pemkab meminta paguyuban untuk segera berbenah dengan konsep rebranding. Diharapkan dalam waktu secepatnya, paguyuban bisa melakukan penataan agar sentra kuliner kembali ramai seperti semula sebelum pandemi.
โKonsep dari pimpinan memang berharap di-rebranding, dikepyakkne lagi seperti awal pembukaan. Kita serahkan ke paguyuban untuk melakukan penataan. Diberi waktu secepatnya,โ tandasnya. Wardoyo