Beranda Daerah Wonogiri Begini Cara Mengatasi Permasalahan Kulit Saat Cuaca Panas Menyengat, Jemaah Haji Wajib...

Begini Cara Mengatasi Permasalahan Kulit Saat Cuaca Panas Menyengat, Jemaah Haji Wajib Tahu

Kulit
Ilustrasi penggunaan sunblock. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Begini cara mengatasi permasalahan kulit saat cuaca menyengat.

Cara mengatasi permasalahan kulit saat cuaca panas menyengat ini juga perlu diketahui jemaah haji. Ini mengingat Arab tengah mengalami cuaca panas dan kelembaban udara rendah.

Sejumlah permasalahan kulit di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

Melansir kemkes.go.id, Senin (4/7/2022), suhu panas dengan kelembaban rendah di Arab Saudi, dapat menimbulkan berbagai permasalahan kulit jemaah haji, selain dehidrasi. Setidaknya jemaah mengalami kondisi kulit kering dan pecah-pecah, yang pada akhirnya menimbulkan rasa tidak nyaman.

Bahkan kondisi ini dapat mengarah pada terjadinya penyakit, atau memperparah kondisi kesehatan orang yang sebelumnya memiliki riwayat diabetes.

Dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Makkah, Milany Harirahmawati mengatakan, penyakit kulit yang sering terjadi pada jamaah haji di antaranya xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

Penyakit kulit ini, kata dia dapat dicegah dengan senantiasa menjaga kesehatan kulit antara lain dengan menjaga kelembabannya.

Baca Juga :  Dakwah Tak Cukup Bermodal Pintar, Tapi Perlu Kearifan

Milany menjelaskan orang yang mengidap xerosis kutis memiliki ciri ciri kulit teraba kasar, kering, terlihat bersisik dan pecah-pecah. Jika jemaah mengalami gejala ini maka segera perhatikan kembali asupan cairan, mengoleskan pelembab dan selalu menggunakan alat pelindung diri dari paparan sinar matahari langsung.

”Jemaah disarankan senantiasa memperhatikan tiga hal ini untuk menjaga kesehatan kulitnya selama di tanah suci,” kata dia.

Sementara itu dermatitis atopik adalah kelainan kulit yang didasari oleh adanya riwayat atopi atau alergi. Jika jemaah mengalami kasus seperti ini maka yang harus dilakukan adalah, selain menggunakan pelembab, diberikan juga zat yang bersifat anti inflamasi.

”Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” ujar dia.

Milany Harirahmawati menyarankan jemaah haji tidak membiarkan kulitnya kering, agar tidak terjadi luka pada kulit yang berakibat timbulnya selulitis. Selulitis merupakan peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri. Terlebih pada penderita diabetes, yang lebih rentan mengalami selulitis terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.

Baca Juga :  7 Pelanggaran Jadi Prioritas Sasaran Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2025

‘Untuk itu jemaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetes dan gangguan imunitas lainnya, harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya. Aris Arianto