WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sudah tahu makrame? kalau balum kita belajar bersama, kuy.
Kreasi menyimpul dan mengikat tali menjadi bentuk sebuah pola ternyata sudah dikenal lama loh, terutama di Indonesia. Sebagai contoh dapat kita lihat alat penangkap ikan, seperti jala, jaring, sair (sunda), bahkan sampai perlengkapan pakaian, seperti topi, hingga sarung tangan.
Semuanya dikerjakan dengan mengandalkan keterampilan tangan.
Berawal dari kebiasaan itulah, akhirnya muncul seni kerajinan yang khusus menggunakan teknik ikat-mengikat tanpa bertujuan menguatkan benda lain seperti yang semula dilakukan.
Sebut saja kerajinan makrame, yang sebenarnya tergolong pada teknik kerajinan tangan klasik.
Dari kerajinan simpul menyimpul itu, berbagai jenis kerajinan tangan terbentuk. Mulai dari ikat pinggang, penghias gerabah atau keramik, tas, hiasan dinding, hingga keranjang untuk menggantung tanaman.
Nah, mahasiswa peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat atau KPM Tematik STAIMAS Wonogiri Kelompok 2 menyuguhkan kreasi kerajinan tangan makrame, di Dusun Klemut Desa Bulusulur Wonogiri beberapa waktu lalu.
Kreasi kerajinan tangan makrame itu membuat ibu-ibu Dasa Wisma (Dawis) terkesan karena dari simpul tali sederhana menjadi hiasan dinding nan estetik.
Peserta KPMT mengajak ibu ibu warga Klemut untuk membuat kerajinan tangan makrame.
Ternyata ibu-ibu senang membuat makrame ini dan ingin kegiatan itu dilanjutkan kembali.
“Insyaalloh kegiatan makrame akan diadakan lagi,” tandas ketua kerajinan tangan makrame Salimah yang merupakan peserta KPMT STAIMAS Wonogiri dari Prodi PAI. Aris Arianto
- Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
- Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
- Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
- Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com