Beranda Daerah Gegara Dianggap Melecehkan Kades Lewat FB, Kakek Salmo Warga Tuban Dilaporkan ke...

Gegara Dianggap Melecehkan Kades Lewat FB, Kakek Salmo Warga Tuban Dilaporkan ke Polisi

Berawal dari mengeluh di media sosial Facebook, Salmo (62) kakek di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Tuban, dilaporkan kepada desanya ke polisi, Minggu (17/7/2022) / tribunnews

TUBAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Karena hatinya sumpek tak pernah mendapat bantuan sosial dari Pemerintaah Desanya, kakek Salmo (62) warga desa Guwoterus, Montong, Tuban ini mendadak jarinya gatal.

Lalu ia menumpahkan keluhannya itu lewat media sosial Facebook. Tanggapan untuk komentar dari netizen dinilai telah melecehkan Kepala Desa dan perangkat desa setempat, sampai ia dilaporkan ke polisi.

Postingan serta komentarnya di media sosial itu, dianggap telah menyinggung pemerintah desa, baik kepala desa maupun perangkat setempat.

Kini, kakek Salmo pun menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian, terkait ulah jarinya di media sosial.

“Benar terkait postingan tersebut, saya sudah diperiksa polisi dan disarankan minta maaf,” kata Salmo kepada wartawan, Minggu (17/7/2022).

Mbah Salmo yang tinggal bersama istrinya di rumah semipermanen itu membenarkan, perihal permasalahan hukum yang kini menyeretnya.

Ia bersama keluarganya mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

Apalagi pasca kondisi pandemi Covid-19 selama dua tahun lalu, sangat berdampak pada perekonomian keluarganya.

Keluhan tersebut diunggah ke media sosial sambil menyertakan gambar Kartu Identitas Penduduk (KTP) di akun Facebook miliknya di grup Jaringan Informasi Tuban (JITU), hingga mendapat banyak tanggapan dari netizen dengan komentar beragam.

“Terkait bantuan sosial itu kalau perangkat desa matanya kena tumor, kepala desanya mabuk kecubung, ya gak akan dapat. Komentar saya begitu di Facebook, tapi sudah saya hapus,” terang Mbah Salmo yang membuat usaha warung kopi di lahan Perhutani.

Menurutnya, penyaluran bantuan sosial dari pemerintah yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu di desanya, masih banyak yang tidak tepat sasaran.

Penerima bantuan pemerintah itu seharusnya warga yang kurang mampu dan membutuhkan, bukan orang yang mampu.

Dia mengatakan, kenyataannya warga mampu justru dapat bantuan dari pemerintah.

“Saya pernah dimintai KK dan KTP untuk pengajuan bantuan, tapi sampai sekarang juga tidak pernah dapat bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Tuban, Pudji menyatakan, pihaknya sengaja dan terpaksa melaporkan Mbah Salmo ke polisi.

Komentarnya yang diunggah di Facebook dinilainya sudah keterlaluan, karena menghina dan mencemarkan nama baik perangkat desa maupun warga.

“Komentarnya di Facebook mengatakan kades mabuk kecubung dan perangkat desa matanya kena tumor, itu penghinaan,” kata Pudji.

Dia berharap, dengan melaporkan permasalahan Mbah Salmo ke ranah hukum, dapat memberi pelajaran dan efek jera.

Sebab, selama ini mereka tidak pernah mau berkomunikasi atau klarifikasi dengan pemerintahan desa terkait permasalahan yang disoal.

Pemdes juga sudah pernah mengusulkan namanya bersama warga kurang mampu lainnya, agar memperoleh bantuan dari pemerintah.

Namun, untuk menentukan penerima bantuan sosial itu adalah kewenangan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan desa tidak bisa berbuat banyak.

“Sudah pernah diusulkan, tapi tidak semua bisa mendapatkan. Yang bersangkutan itu benci dengan saya, sehingga terus mencari kesalahan saya,” bebernya.

Sekadar diketahui, permasalahan ini diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk memproses secara hukum.

Di Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, jumlah penduduknya sekitar 1.100 Kepala Keluarga (KK).

Warga yang menerima Bantuan Sosial Tunai (BST) Kementerian Sosial sebanyak 37 KPM, Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 119 KPM, dan penerima Bantuan Langsung Tuna Dana Desa (BLT DD) sebanyak 130 KPM.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.