JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cara dan penggunaan laptop dengan benar, bisa membuat baterai bisa awet dan tidak terjadi kasus korsleting, terjadi kebocoran atau baterai soak.
Perlu diketahui bahwa baterai pada laptop menjadi salah satu komponen yang penting untuk menjalankan operasi perangkat itu.
Namun oleh berbagai sebab, bisa saja baterai pada laptop bocor dan rusak. Ada gejala-gejala yang muncul dari kerusakan seperti ini.
Perlu diketahui, bahwa di dalam baterai laptop, terdapat elektroda positif dan negatif di dalam sel-sel, yang mana keduanya dipisahkan dengan separator agar tidak saling bersentuhan.
Jika elektroda positif dan negatif tadi bersentuhan, maka dapat menghasilkan panas yang bisa menyebabkan separator rusak.
Lebih lanjut efeknya pada korsleting yang lebih banyak begitu pula pemanasan.
Perlu untuk mengetahui gejala atau tanda bahwa baterai laptop tengah korsleting, di antaranya:
Jika menimbulkan percikan, cairan yang mudah terbakar dapat menyala, menyebabkan kebakaran.
Suhu di dalam baterai naik dengan cepat, baterai dapat meledak karena tekanan yang meningkat.
Menyebabkan suhu naik perlahan, baterai bisa meleleh, dan cairan di dalamnya bisa bocor.
Saat korsleting terjadi, tak butuh waktu lama untuk baterai untuk terbakar. Ketika baterai lithium-ion berada pada suhu yang cukup tinggi, bahan elektroda akan terurai dan melepaskan oksigen.
Hal itu membuat pemanasan akan lebih cepat yang berakhir pada kemungkinan ledakan dan kebakaran.
Langkah Antisipasi
Kejadian buruk tersebut tentu dapat dicegah dengan beberapa tahap penggunaan laptop yang baik dan sesuai prosedurnya.
Jangan biarkan laptop terus-menerus mengisi daya.
Setelah baterai terisi penuh, cabut stekernya. Jika baterai menjadi panas, segera cabut laptop.
Mematikan laptop secara langsung dari stop kontak listrik dengan baterai dilepas jika laptop berada di tempat semi permanen seperti kantor atau tempat kerja.
Jangan pula melepas baterai ketika komputer sedang hidup atau pada mode siaga juga tidur. Hal ini dapat membuat sistem rusak dan memungkinkan untuk merusak perangkat keras laptop. Memasukkan baterai ke dalam laptop yang sedang berjalan juga dapat merusak sistem.
Jadi, melepas atau memasang kembali baterai, lakukan hanya saat laptop benar-benar mati atau hibernasi.
Saat menggunakan laptop, pastikan ventilasi tidak terhalang. Jangan pernah bekerja dengan laptop di atas bantal atau bantal.
Jika memungkinkan, letakkan di atas dudukan yang ditinggikan yang memungkinkan banyak aliran udara. Juga, bersihkan ventilasi sesering mungkin dengan sekaleng udara bertekanan.
Selain dua hal di atas, perlu juga untuk memperlakukan baterai laptop secara hati-hati, karena kerusakan fisik dapat menimbulkan resiko kebakaran yang lebih besar.