SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Sekolah Dasar (SD) Negeri Sriwedari 197 menjadi salah satu SD di Solo yang terdampak sistem zonasi. Usai Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SD yang telah ditutup sejak, Senin, (27/06/2022) kemarin. SD tersebut hanya mendapatkan satu siswa didik baru.
Diceritakan Bambang Suryo Riyadi, Kepala Sekolah SDN Sriwedari 197, awalnya ada 3 siswa yang mendaftar di SDN Sriwedari. Namun 2 di antaranya memilih SDN Sriwedari sebagai opsi kedua.
“Jadi 2 siswa itu bukan ditolak, tapi memang SDN Sriwedari hanya diopsi kedua. Yang satu masuk di SD Tumenggungan, lalu satunya lagi masuk SD Mangkubumen. Kemudian satu lagi masuk sini,” terang Bambang.
Diungkapkan Bambang, sejak adanya sistem zonasi, dari tahun ke tahun jumlah peserta didik baru selalu mengalami pengurangan. Pada tahun lalu, ada 5 peserta didik baru. Di mana yang saat ini naik ke kelas 2 ada 4 siswa, sedangkan 1 siswa harus tinggal kelas. Jadi ada 2 siswa di kelas 1.
“Karena lingkungan di sini juga sudah jadi perhotelan, perkantoran, dan lapangan. Jadi di sini penduduknya juga sudah berkurang. Dulu penduduknya sini banyak, namun setelah adanya GOR Sritek, banyak yang pindah,” ungkapnya.
Selain sistem zonasi, persaingan dengan sekolah swasta juga menjadi salah satu faktor. “Saingan dengan swasta juga. Karena swasta sebelum ada PPDB sudah buka duluan. Jadi untuk swasta bisa milih siswa, kalau negeri sisa dari swasta,” paparnya.
Jika dilihat dari sistem zonasinya sendiri, zonasi SDN Sriwedari meliputi Panularan, Penumping, Kemlayan, dan juga Sriwedari. Menyikapi hal tersebut dijelaskan Bambang, sistem pembelajarannya hanya tampak seperti les privat biasa.
“Pembelajarannya seperti les, seperti privat. Mau gimana lagi, muridnya juga sedikit, untuk persaingan juga tidak ada,” sambungnya.
Meski demikian, pembelajaran selama pandemi tetap berlangsung seperti biasa. Masuk pada pukul setengah 8 dan pulang pada pukul 10.45.
Bambang juga mengutarakan sudah terdapat wacana regrouping antara SDN Sriwedari dengan SD Panularan. Namun hingga sekarang belum dapat terealisasi. “Sudah ada pembicaraan regrouping dengan SDN Panularan. Tapi belum terealisasi,” pungkasnya. (Ando)
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.















