Beranda Nasional Jogja Server Down Saat Uji Coba Pendataan Penerima Pertalite dan Solar di Yogyakarta,...

Server Down Saat Uji Coba Pendataan Penerima Pertalite dan Solar di Yogyakarta, Begini Penjelasan Pertamina Jateng DIY

Warga mendatangi Posko layanan pendataan MyPertamina di SPBU Giwangan, Yogyakarya, Jumat, 1 Juli 2022, . Tempo.co

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Server website subsiditepat.mypertamina.id mengalami down alias gagal diakses saat hari pertama pendataan penerima bahan bakar minyak bersubsidi (BBM Bersubsidi) Solar dan Pertalite Jumat 1 Juli 2022.

Dari pantuan Tempo, posko layanan konsultasi pendataan yang disediakan Pertamina di SPBU Giwangan Yogyakarta mulai didatangi para warga yang masih kebingungan mendaftar di website itu.

“Pagi ini ada sekitar sepuluh warga yang sudah bertanya soal pendataan di website itu, tapi belum berhasil terdata,” ujar Annisa Noviantari, petugas jaga posko layanan Pertamina di SPBU Giwangan.

Annisa mengatakan gagalnya pendataan itu karena ternyata server dari website subsiditepat.mypertamina.id sedang down alias gagal diakses. Warga awalnya diminta menunggu 10 menit menunggu situs itu kembali dibuka namun masih tetap gagal.

“Jadi sementara kami hanya berikan langkah-langkah penggunaannya, jika masih bingung bisa kembali ke posko ini karena kami beroperasi sampai akhir bulan Juli,” kata Annisa.

Terkait hal tersebut Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah – DI Yogyakarta angkat bicara soal server website subsiditepat.mypertamina.id yang down alias gagal diakses tersebut.

“Kami masih menangani persoalan server down tersebut,” ujar Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho ditemui di SPBU Giwangan Yogyakarta.

Brasto tak mengetahui persis penyebab server down yang membuat website itu masih gagal diakses masyarakat hingga jelang tengah hari.

“Masyarakat silahkan nanti mencoba kembali ketika server sudah kembali normal,” kata dia yang tak menyebut kapan perkiraan server bisa diakses.

Brasto mengatakan, apabila masyarakat masih belum memahami dan membutuhkan informasi lebih seputar pendataan itu, Pertamina di Kota Yogyakarta telah membuka layanan baik secara daring dan luring.

Baca Juga :  Usai Pesta Miras, 3 Remaja Ini Melakukan Aksi Penjambretan

Untuk layanan informasi daring, ia menyarankan masyarakat menghubungi Pertamina Call Center di nomor 135. Sedangkan layanan secara luring dilayani di SPBU Giwangan sebelah Terminal Giwangan Jalan Ringroad Selatan dan juga di Kantor Sales Area Pertamina Patra Niaga Jogja di Jalan Mangkubumi nomor 20 Kota Yogyakarta.

“Layanan kami buka dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB setiap harinya dan dibuka hingga tanggal 31 Juli 2022,” kata dia.

Kota Yogyakarta menjadi salah satu dari 11 kabupaten/kota yang menjadi lokasi ujicoba pendataan penerima solar dan pertalite bersubsidi melalui website Mypertamina itu.

Brasto menjelaskan layanan ini hanya diperuntukan bagi konsumen pengguna roda 4 atau lebih yang memakai Pertalite atau Solar subsidi.

Soal cara mendaftar, Brasto mengatakan cukup masuk ke website subsiditepat.mypertamina.id kemudian masukkan identitas diri, identitas kendaraan, termasuk juga perlu mengupload dokumen-dokumen yang diperlukan. Mulai dari KTP, foto diri, STNK, kemudian foto kendaraan, termasuk dengan nomor polisi kendaraan, termasuk KIR kalau ada. Termasuk juga surat rekomendasi dari instansi atau pemerintah daerah terkait.

Kemudian setelah diupload akan keluar QR Code maksimal 7 hari kerja. Nantinya si pendaftar bisa mendapatkan QR Code tersebut dari website MyPertamina tersebut atau melalui email.

Pasca mendapatkan QR Code seandainya nanti diimplementasikan di lapangan itu bisa dilakukan untuk bertransaksi di SPBU saat pembelian Pertalite maupun Solar.

QR Code ini, kata Brasto, bisa di-print bisa di-skrinsut di telepon genggang.

“Jadi monggo, misalnya QR Code itu akan diprint ditaruh di mobil, di dompet bisa digunakan untuk bertransaksi,” kata dia.

Terkit keamanan penggunaan telepon genggam untuk menunjukkan QR Code yang aman di SPBU, Brasto mengatakan jarak penggunaan yang aman minimal 1,5 meter dari dispenser BBM. “Penggunaan itu bisa tetap di dalam mobil, itu aman, karena mobil terlindungi,” kata dia.

Baca Juga :  Hilang Dua Bulan, Motor Mahasiswi UII Jogja Ini Kembali Berkat Kerja Cepat Polisi

Annisa menuturkan, para warga yang bertanya itu rata-rata para pengemudi angkutan seperti truk hingga kendaraan pribadi.

Seorang pengemudi ojek online, Supardiman, 47 asal Bambanglipuro, Bantul mengakui gagal melakukan pendataan di website itu karena servernya down.

“Sepertinya banyak yang mengakses bersamaan, penuh, jadi gagal masuk terus,” kata pengguna Daihatsu Xenia 2014 itu.

Sebenarna ia sudah mempersiapkan berbagai syarat-syarat seperti STNK dan KTP namun ternyata gagal mendaftar.

“Saya ke sini dari baca berita, lalu mau mencoba karena takut jangan-jangan nanti kalau beli Pertalite harus pakai barcode atau bagaimana,” kata dia.

Supardiman pun memutuskan pulang dan akan kembali lagi pada esok harinya.

“Saya tidak daftar di rumah karena juga belum tahu caranya, takut salah,” kata pria yang perharinya minim membeli Pertalite seharga Rp 100 ribu untuk pekerjaannya sebagai ojek online itu.

www.tempo.co