Beranda Daerah Sragen 23.000 Siswa di Sragen Digelontor Bantuan PIP, Sekolah-Sekolah Swasta Mengaku Sangat Terbantu

23.000 Siswa di Sragen Digelontor Bantuan PIP, Sekolah-Sekolah Swasta Mengaku Sangat Terbantu

Anggota DPRD Sragen, Heru Waluyo (kanan) dan Wulan Purnamasari (kiri) saat menyerahkan secara simbolis bantuan PIP ke siswa penerima di SMK Sukawati Sragen, Senin (22/8/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) dan sekolah-sekolah swasta di Sragen mengapresiasi bantuan program Indonesia pintar (PIP) yang dikucurkan pemerintah.

Kehadiran program itu dinilai sangat membantu meringankan beban orangtua dan kelangsungan kegiatan belajar siswa di sekolah swasta yang selama ini hanya mengandalkan bayaran dari siswa.

“Iya, bantuan PIP ini sangat membantu sekali bagi siswa di sekolah swasta. Karena bisa untuk kebutuhan siswa utamanya membayar SPP (sumbangan penyelenggaraan pendidikan). Apalagi dampak dari Permendikbud, jumlah siswa baru di swasta jauh berkurang. Kalau tidak ada bantuan, sangat berat,” papar Kepala SMK Muhammadiyah 1 Sragen, Muh Nasir di sela sosialisasi bantuan PIP yang dihadiri anggota DPRD Provinsi Jateng, Untung Wibowo Sukowati di SMK setempat, Senin (22/8/2022).

Ia menggambarkan dengan bantuan PIP Rp 1 juta per siswa, dirasakan sangat meringankan beban kebutuhan siswa. Untuk tahun ini, ada 54 siswa di SMK Muh 1 Sragen yang lolos menerima bantuan PIP.

Ia berharap tahun depan jumlah penerima bisa bertambah sehingga makin banyak siswa yang terbantu.

Dalam sosialisasi itu, Untung Wibowo Sukowati hadir bersama sang istri yang juga anggota DPRD Sragen, Wulan Purnamasari serta anggota DPRD Sragen Dapil 1, Heru Waluyo.

Heru menjelaskan PIP adalah bantuan pendidikan untuk siswa yang diprakarsai oleh Ketua DPR RI Puan Maharani melalui Komisi X.

Baca Juga :  Detik-detik Akhir Kampanye Pilkada 2024 Kyai NU di Sragen Pilih Dukung Bowo - Suwardi Ini Alasannya

Proses pengusulan pendataannya diawali dari bawah melalui peran legislator di daerah. Untuk Sragen, tahun ini mendapat kuota 30.000 siswa mulai dari jenjang SD, SMP hingga SMA/K.

Nominalnya, untuk SD Rp 500.000 pertahun per siswa, SMP Rp 750.000, dan SMA/K Rp 1 juta per siswa pertahun. Sedangkan untuk siswa pemula yakni yang duduk di kelas 1 setiap jenjang, nominalnya separuhnya.

“Nah kita perlu sosialisasikan tahapan dan pencairannya agar siswa paham. Kemudian penggunaannya untuk kebutuhan siswa utamanya membayar SPP. Biar meringankan beban siswa. Itulah mengapa untuk tingkat SMA SMK lebih banyak disalurkan ke sekolah swasta,” terangnya.

Cair Mulai Bulan Ini

Sementara, Wulan Purnamasari menambahkan untuk pencairan bantuan langsung ditransfer ke rekening masing-masing siswa.

Bagi siswa yang sudah pernah menerima, bantuan PIP tahun 2022 ini sudah ditransfer bulan Agustus ini.

Sedang mereka yang baru kali pertama menerima, harus melalui tahapan aktivasi rekening terlebih dahulu. Diperkirakan pencairan bagi penerima baru, akan cair bulan depan atau September.

“Yang sudah pernah dapat, dana langsung masuk ditransfer ke rekening bulan Agustus ini. Yang baru dapat, perkiraan bulan September baru cair karena harus aktivasi dulu,” jelasnya.

Selain di SMK Muhammadiyah, sosialisasi PIP untuk SMK juga digelar di SMK Sukawati Sragen.

Untung Wibowo Sukowati menambahkan untuk Sragen, tahun 2022 ini diberikan kuota 30.000 siswa dari SD sampai SMA/K.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Namun dari data yang diusulkan, hanya 23.000 yang bisa memenuhi persyaratan secara administrasi.

Mengingat sangat berartinya bantuan itu bagi siswa, kuota Sragen tahun depan akan ditambah dua kali lipat dari tahun ini.

Ditambahkan, bantuan PIP itu merupakan wujud kepedulian dari Ketua DPR RI, Puan Maharani terhadap kelangsungan pendidikan siswa terutama di sekolah swasta yang selama ini hanya mengandalkan bayaran dari siswa dan minim sokongan pemerintah.

“Itulah mengapa PIP ini hampir mayoritas disalurkan ke siswa swasta. Agar bisa membantu meringankan beban kebutuhan siswa, karena kalau swasta SPP kan harus bayar dan biaya operasional lainnya semua mengandalkan dari siswa,” tandasnya. Wardoyo