BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gunung Merbabu dikenal memiliki pemandangan esksotis, sehingga menarik minat para pendaki gunung. Namun, gunung Merbabu ternyata juga menyimpan rahasia.
Salah satunya adalah situs watu kenteng atau batu lumpang yang berada tepat di puncak Kenteng Songo. Hal tersebut yang menggerakkan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) untuk turut menjaga benda peninggalan purbakala tersebut.
Tim BTNGMb pun memasang rantai pembatas pada situs tersebut.
Batu-batu lumpang tersebut ada yang mengumpul menjadi satu dan ada pula yang terpisah. Diyakini, batu kenteng tersebut menjadi sarana ritual pada masa lampau.
“Pemasangan rantai pembatas sebagai upaya perlindungan batu peninggalan arkeologi ini. Apalagi, keberadaan batu-batu ini berada di Puncak Kenteng Songo, salah satu puncak Gunung Merbabu,” ujar Kepala BTNGMb, Junita Parjanti, Jumat (26/8/2022).
Dijelaskan, lokasi situs watu kenteng mudah ditemukan oleh pendaki yang mendaki lewat jalur pendakian Selo.
“Kami memasang rantai pembatas disekitar situs batu kenteng songo. Tujuannya agar tidak diinjak-injak oleh pendaki sekaligus agar kondisi situs lebih terawat.”
Dijelaskan, pemasangan rantai pembatas situs watu kenteng dilakukan pada 10 Agustus lalu yaitu bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional. Selain itu, juga dilakukan pembersihan jalur pendakian.
“Diharapkan, pemasangan rantai ini turut menjaga kelestarian peninggalan arkeologi di Gunung Merbabu.”
Terpisah, Ketua Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo Rahadyan, mengatakan situs watu kenteng merupakan batu lumpang yang terdapat di puncak Merbabu. Selain itu, Gunung Merbabu dianggap sebagai tempat suci.
“Memang ada beberapa fungsi batu tersebut. Bisa untuk menumbuk biji-bijian, hasil panen atau jamu-jamuan. Tapi kalau merujuk beberapa prasati memang ada salah satu perlengkapan yang disebut, Watu kulumpang yang digunakan sebagai alat ritual.”
Namun demikian, belum diketahui kapan ditemukan secara pasti. Namun, saat ini, kondisi watu kenteng masih baik di lereng Timur Laut Merbabu.
Kemudian, perlindungan peninggalan arkeologi sudah dilakukan oleh BTNGMb. Tak hanya watu kenteng, ternyata ada peninggalan arkeologi lain yang lokasinya tak jauh dari situs tersebut.
“Kalau dibagian atas ada di lereng timur laut berupa struktur teras menyerupai punden berundak, pecahan terakota kuno namun, masih perlu kajian. Ada pula batu berangka tahun, struktur tangga dan jaringan jalan kuno.” Waskita