Beranda Umum Nasional Dulu Mati-Matian Bantu Jokowi dan Ahok, Sederet Tokoh Nasional Ini Kini Rame-Rame...

Dulu Mati-Matian Bantu Jokowi dan Ahok, Sederet Tokoh Nasional Ini Kini Rame-Rame Dukung Anies Baswedan. Berikut Daftar dan Sosoknya!

Pengusaha kenamaan asal Sragen, Billy Beras (kiri) saat berbincang dengan Gubernur DKI Anies Baswedan di joglo tempat usaha Billy di Masaran Sragen yang disiapkan jadi posko kemenangan Anies di 2024. Foto/Wardoyo

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah mantan pendukung yang pernah membantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok rame-rame berubah haluan.

Mereka kini berbalik mendukung seteru mereka yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Ada yang menyatakan siap membantu kampanye Gubernur DKI Jakarta itu jika nantinya maju di kontestasi nasional merebut kursi RI 1 atau Pilpres.

Bahkan ada pula yang berperan memberi saran atau persiapan menghadapi Pemilu 2024. Tercatat setidaknya ada 3 mantan orang dekat Jokowi dan pendukung Ahok yang kini lompat haluan.

Mereka adalah mantan Wakil Menteri ATR/BPN, Surya Tjandra, Eks Staf Ahok Sunny Tanuwidjaja dan Mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said.

Berikut Sosok Mereka!

1- Eks Wakil Menteri ATR/BPN Surya Tjandra

Baru-baru ini, Eks Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Surya Tjandra blak-blakan mengungkap bahwa dirinya mendukung Anies maju di Pilpres 2024.

Eks pembantu Jokowi itu bahkan menyatakan siap membantu kampanye Anies jika nantinya maju di kontestasi nasional merebut kursi RI-1.

“Kalau Pak Anies melihat saya bisa membantu, saya siap,” ujar kader PSI itu saat dihubungi Tempo, Kamis, 28 Juli 2022.

Surya menyatakan siap dengan segala konsekuensi atas pilihan politiknya yang berbeda dengan sikap partai tersebut.

“Saya siap (menanggung konsekuensi), semoga ini akan mendewasakan kita semua, saya tetap berharap yang terbaik untuk PSI,” kata dia.

Sejauh ini, Surya mengaku belum ada teguran dari DPP usai pernyataannya mendukung Anies beredar.

Ia meyakini, PSI sebagai partai terbuka pasti akan menghargai pilihan politik setiap kader. Di samping itu, ia juga akan memberikan penjelasan kepada partai perihal alasannya mendukung Anies.

“Pasti akan ada proses diskusi dan tabayun di internal. Buat PSI sebagai partai yang menghargai kebebasan berpendapat, berbeda (pandangan) seperti ini hal biasa aja sebenarnya,” ujar Surya.

Baca Juga :  Konflik PBNU Memanas, Yahya Staquf Akui Diteror Lewat Telepon dan WA

2. Eks Staf Ahok Sunny Tanuwidjaja dan Mantan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong

Sunny mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Dewan Pembina PSI, diduga berkaitan dengan sikap politiknya yang mendukung Anies Baswedan.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie membenarkan bahwa Sunny telah lama mengundurkan diri. “Bro Sunny mengundurkan diri dari Sekretaris Dewan Pembina sejak sekitar setahun lalu, karena akan membantu Pak Anies. Ia digantikan oleh Raja Juli Antoni,” ujar Grace saat dihubungi, Rabu, 29 Juni 2022.

Kendati demikian, Grace menyebut partainya menghormati apa pun keputusan yang dipilih anggota.

“Politik itu kan pilihan,” tuturnya. “Prinsipnya, PSI jelas tidak akan mendukung Pak Anies”.

Sunny dulu merupakan tangan kanan Basuki Tjahaja Purnama sejak Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Namun hubungan keduanya
merenggang sejak kasus suap reklamasi Teluk Jakarta diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sunny pernah terseret kasus reklamasi Pantai Utara Jakarta pada 2016. Nama Sunny disebut beberapa kali dalam berkas putusan Mohamad Sanusi,
terpidana tujuh tahun penjara dalam kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi.

Sunny disinyalir aktif berkomunikasi dengan para pengembang pulau-pulau buatan.

Sejak kisruh seputar kasus reklamasi, Sunny tak pernah terlihat di Balai Kota DKI. Padahal, sebelum itu, ke mana pun Ahok pergi, pasti ada Sunny di sebelahnya.

Belakangan, Sunny merapat kepada Anies. Dalam laporan Majalah Tempo edisi 25 Juni, Sunny disebut turut menyokong Anies dan memberi advis menghadapi Pemilu 2024.

Tiga narasumber yang mengetahui keterlibatan Sunny menyebut mantan anggota staf Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok itu memberi masukan soal isu strategis di bidang sosial dan politik. Anies dan Sunny sama-sama pernah menempuh program doktoral di Northern Illinois University, Amerika Serikat.

Selain memberikan masukan kepada Anies, Sunny disebut memprakarsai wadah tukar gagasan yang disebut Forum Mandala. Dua orang dekat Anies bercerita, peserta komunitas diskusi ini sangat terbatas dan kerap membahas kebijakan pemerintah.

Baca Juga :  Diminta Taubat Nasuha oleh Cak Imin, Bahlil: Ya Beliau Taubat Nasuha Jugalah

Seorang narasumber mengaku pernah hadir dalam pertemuan yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Menurut dia, kegiatan ini setidaknya sudah dua kali dilaksanakan.

Mantan Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan seorang mantan Wakil Menteri Perdagangan pernah diundang ke Forum Mandala dalam kesempatan terpisah.

Menurut seorang pejabat Balai Kota yang pernah datang ke forum, dua pembicara itu membahas kelangkaan bahan kebutuhan pokok serta dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perdagangan dan stok pangan.

Sunny menolak berkomentar mengenai keterlibatannya di Balai Kota.

“Saya sedang di luar kota,” ujarnya melalui pesan WhatsApp pada Selasa, 21 Juni lalu.

3. Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said

Setelah tidak menjadi anggota kabinet Jokowi dan gagal di Pilkada Jawa Tengah, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said merapat ke Anies.

Ia pernah mengisi sejumlah posisi komisaris di BUMD DKI. Saat ini, ia menjabat Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Pada 2020, Sudirman Said didapuk menjadi Komisaris Utama PT Food Station Tjipinang Jaya.

Sudirman Said bahkan sempat beradu peruntungan maju Pilgub Jateng pada 2018. Berpasangan dengan Ida Fauziah yang kini duduk di Menaker, Sudirman Said sempat melawan Ganjar Pranowo -Taj Yasin.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.